Kemudian, Pratiwi Juniar menguraikan kondisi fisik permukiman kumuh pesisir di Tallo menunjukkan kualitas infrastruktur dasar yang rendah, terutama pada aspek sanitasi, akses jalan lingkungan, dan kepadatan bangunan. Namun, terdapat beberapa zona yang menunjukkan kondisi yang relatif lebih baik dari segi kualitas bangunan dan ketersediaan aksesibilitas, yang berkontribusi positif terhadap skor kelayakan kawasan wisata.
“Karakteristik sosial-ekonomi masyarakat Tallo mencerminkan kekuatan kohesi sosial dan semangat komunitas yang tinggi. Terdapat partisipasi aktif warga dalam kegiatan komunitas, termasuk kegiatan informal yang potensial menjadi atraksi wisata berbasis budaya. Potensi wisata, beberapa zona telah menunjukkan daya tarik wisata yang kuat, termasuk lanskap pesisir, kegiatan nelayan tradisional, kuliner lokal, serta potensi ekowisata air dan budaya maritim. Potensi ini diperkuat dengan keramahtamahan masyarakat dan kesediaan untuk terlibat dalam pengembangan kawasan wisata, terutama pada zona-zona yang masuk dalam kategori sangat layak dan cukup layak,” ungkapnya.
Pratiwi Juniar menyatakan, diperoleh 3 alternatif model yang dapat digunakan sebagai model konseptual pariwisata permukiman kumuh, yakni model Linear – Jalur Wisata Berbasis Integrasi Spasial, Model Cluster – Zona Wisata Komunitas, dan Model Hybrid – Jaringan Jalur dan Titik Atraksi.
“Melalui model konseptual spasial–sosial–wisata yang berakar pada konfigurasi ruang, diperkuat oleh partisipasi warga, dan diarahkan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Model ini menegaskan bahwa transformasi kawasan kumuh bukan semata proyek fisik, melainkan sebuah proses sosial, kultural, dan ekologis yang bertujuan menciptakan destinasi wisata alternatif yang inklusif, adil, dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Pratiwi Juniar menyimpulkan bahwa karakteristik spasial kawasan kumuh memiliki peran penting dalam membentuk pola aksesibilitas dan visibilitas yang memengaruhi dinamika sosial dan aktivitas warga. jalur-jalur utama dengan nilai integrasi tinggi berdasarkan hasil analisis axial yang menjadi tulang punggung pergerakan, sedangkan analisis isovist dan visibilitas sebagai visualisasi dari persebaran titik visibilitas yang relevan dengan potensi orientasi wisata.
“Secara sosial, kawasan permukiman kumuh menampilkan solidaritas komunitas yang tinggi, praktik adaptif dalam penggunaan ruang, serta partisipasi informal dalam pengelolaan lingkungan. Potensi wisata pada kawasan ini tergolong tinggi apabila dilihat dari daya tarik visual dan sosialnya, meskipun belum sepenuhnya difasilitasi secara formal,” tegasnya. (usman)
Biodata
1. Nama Lengkap : Pratiwi Juniar Achmad Gani
2. Tempat / Tanggal Lahir : Ujung Pandang / 20 Januari 1987
3. Suami : Alim Bahri, ST., MM
4. Anak : Alika Naila Queena Alim Bahri dan Muhammad Eijaz Athariz Alim Bahri
Orang tua
1. Ayah : Prof. Dr. H. Achmad Gani, SE., M.Si
2. Ibu : Prof. Dr. Hj. Jeni Kamase, SE., M.Si
Riwayat Pendidikan
1. SD : SD Islam Athirah Makassar (1993-1999).
2. SMP : SLTP Negeri 6 Makassar (1999-2002).
3. SMA : SMA Negeri 2 Makassar (2002-2005).
4. Strata 1 (S1) : Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Hasanuddin (2005-2010).
5. Magister (S2) : Magister Perencanaan Arsitektur dan Pariwisata Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (2010-2012).
6. Doktor (S3) : Doktor Ilmu Arsitektur Laboratorium Permukiman Universitas Hasanuddin (2021-2025).
Riwayat Pekerjaan
1. Kepala Laboratorium Komputasi Digital Arsitektur Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia (2019 – 2022)
2. Kepala Pusat Inovasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Muslim Indonesia (2022 – sekarang)
3. Dosen Yayasan Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia (2013 – sekarang)