Catatan Ide History: Film BADIK, Embrio ‘Manggala Sinema Production House’

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Oleh : Andi Pasamangi Wawo

Sewindu, medio 2017 lalu di Sanggar Seni Pendopo Aspirasi Andi Pasamangi Wawo embrio film ‘Badik’ yang akhir Oktober ini akan diputar serentak di 186 bioskop milik Studio XXI (Twenty One/21) se Indonesia.

Ide cerita murni ini ‘lahir’ dari ‘Manggala Sinema Production House’ (MSPH). Sebagai Komisaris Comanditer dalam Akte notaris, saya memilih Faisal (Ical Labarani) sebagai Direktur merangkap Produsernya.

Peresmian dan syukurannya sederhana, dihadiri Muspika Kecamatan Manggala dan stafnya, sahabat serta beberapa teman seniman. Ditandai peninjauan ‘basecamp crew’ yang berfungsi sebagai Kantor MSPH, di sudut rumah saya.

Menyusun anggaran RAB produksi film ini cukup detail bahkan hingga ‘sahur’ bersama sejumlah crew MSPH.

Dengan pengetahuan ala kadarnya bermodalkan semangat dan Rekomendasi Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar, setelah audience dengan Gubernur SYL dan Walikota DP akhirnya klop, mencapai angka sekitar Rp 1 miliar.

Agar lebih keren, kami melamar dan bertemu penulis Scenario dan Sutradara populer tanah air yang jadi idola saat itu, Fajar Umbara dan Devris Brigel yang kebetulan Ical Labarani dan saya diundang nonton Gala Show Film ‘The Dols’ di Jakarta.

Seorang sahabat saya gandeng, Ketua Patikala Art Syaifuddin Ipho akrab disapa Om Ipo salahsatu Pengusaha ekspedisi kontainer sukses di Makassar untuk ikut bergabung.

Bersama adik-adik crew MSPH kami mencari partner hingga berhasil membuat ‘Dummy’ sebagai treller promosi yang pemainnya selain saya bersama keluarga (anak, cucu) dan Crew MSPH termasuk Seniman dan Pengamat film Iwan Azis serta seorang teman Polisi bertugas di Polsek Manggala, Aiptu Bahrun yang juga Ketua Galery Pusaka Bugis Makassar (GPBM). Dilanjutkan dengan Casting calon pemain.

Baca juga :  Ratusan Warga Rantepao Ikut Bakti Sosial Pemeriksaan Kesehatan Gratis

KEMELUT.

Di tengah perjalanan muncul kemelut masalah modal dan alur cerita harus mengikuti keinginan pasar bahkan pergantian pemainpun minimal punya nama di ibukota.

MOU dengan salahsatu perusahaan film ‘ATI’ pun nyaris OK setelah pertemuan beberapa kali. Namun, gagal karena berakhir tanpa kesepakatan. Padahal, kami sudah hadir bersama di Notaris.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Penguatan Strategi Digital Marketing UMKM Homikoi di Makassar

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — UMKM Homikoi, sebuah usaha kopi yang dimiliki oleh Chandra Rezky, tengah menjalankan program penguatan strategi...

Peringati Hari Juang TNI AD 2025, Pangdam XIV/Hasanuddin Kobarkan Semangat Juang

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Bangun Nawoko, bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup)...

Camat Tomoni Timur Hadiri Reses Perseorangan Dua Anggota DPRD Luwu Timur

PEDOMANRAKYAT, LUWU TIMUR — Camat Tomoni Timur, Yulius, menghadiri kegiatan reses perseorangan dua anggota DPRD Kabupaten Luwu Timur...

Mahasiswa Manajemen UC Makassar Laksanakan Social Impact Challenge untuk Tingkatkan Daya Tarik Visual UMKM Alpukat Kocok Pak Husai

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Mahasiswa Program Studi Manajemen UC Makassar melaksanakan kegiatan Social Impact Challenge (SIC) pada 3 Desember...