AKP Gaguk menambahkan, tujuan utama program ini adalah memberikan pencerahan yang berfungsi sebagai imun dan proteksi terhadap potensi IRET yang mengintai di kalangan pelajar usia SMP dan SMA.
Materi edukasi mencakup peningkatan pemahaman tentang moderasi beragama, pentingnya literasi digital untuk melawan hoaks, serta penguatan pendidikan toleransi dan nasionalisme.
Dalam kegiatan di SMAN 12 Gowa dan SMPN 1 Parigi yang dihadiri ratusan siswa beserta guru, anggota Tim BKO Preventif Densus 88, Ipda A. Syarif Al Qadri AR., turut memberikan materi. Ia berpesan agar pelajar fokus mengembangkan potensi diri.
“Sebagai pelajar, penting untuk kita menjaga adab dan terus mengembangkan potensi diri melalui kegiatan-kegiatan akademik dan kreatif,” pesan Ipda A. Syarif.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari pihak sekolah. Antusiasme siswa dan guru terlihat tinggi, terlebih acara ini dikolaborasikan dengan program sekolah lain seperti anti-bullying, Sekolah Ramah Anak, serta Jumat Mengaji dan Jumat Ibadah. (Lbr/RT/*rk)

