“Hari ini kita memulai langkah besar menuju swasembada kedelai yang dikawal oleh TNI. TNI AD ditugaskan menjadi penunjang swasembada beras, TNI AL sebagai motor penggerak swasembada kedelai, sementara TNI AU turut memberikan dukungan lahan. Jadi kita tidak hanya berbicara stabilitas, tapi juga produksi untuk mendukung pembangunan ekonomi,” ujar Menhan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Muhammad Ali, menambahkan komitmen dari jajarannya untuk mewujudkan ketahanan pangan.
”Keterlibatan TNI Angkatan Laut dalam kegiatan panen kedelai merupakan komitmen untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan.
TNI Angkatan Laut melalui program Pemberdayaan Wilayah Pertahanan berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah dan stakeholder dalam berbagai program,” terangnya.
Seperti diketahui, berdasarkan Hasil Survei Ubinan 2024 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata produktivitas kedelai nasional sebesar 16,23 kuintal per hektare atau sekitar 1,623 ton per hektare.
Tercatat, produksi kedelai dalam negeri berkisar 200-350 ribu ton atau baru memenuhi 10 persen dari kebutuhan.
Kolaborasi Kementan bersama TNI AL menjadi langkah nyata pemerintah dalam membangun kedaulatan pangan. Dari Lampung Utara, semangat swasembada kedelai dapat menjalar ke berbagai daerah, menjadikan Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga berdaulat di bidang pangan secara berkelanjutan. (*)

