“Kekuatan lainnya, semakin banyak anak muda yang menggemari sepak bola dan ingin menjadikannya sebagai profesi,” ujar Manager Ticketing FIFA U-17 World Cup 2023 (Juli-Desember 2023) tersebut.
Kedua, imbuh Wina, liga Indonesia memiliki beberapa kelemahan. Tata kelola Liga Indonesia yang selama ini menjadi kelemahan antara lain; jadwal dan format kompetisi, kinerja wasit di lapangan, pembinaan pemain muda yang belum maksimal melalui kompetisi berjenjang. Klub peserta pun belum memenuhi syarat profesional melalui verifikasi “club licensing”. Masih kurangnya perhatian terhadap kesejahteraan pemain dan ofisial tim. Juga, operasional prosedur yang jelas terkait dengan mitifasi bencana atau krisis.
Wina mengatakan, Liga Sepak Bola Indonesia berupaya dalam mengatasi dan mengantisipasi yang terjadi dalam organisasi dengan komunikasi krisis, guna menjaga sistem manajemen dan tata kelola, kapasitas bisnis, dan pemberdayaan klub peserta,
“Saat terjadi krisis akibat pandemi Covid-19 dan Tragedi Kanjuruhan, PT Liga Indonesia Baru (LIB) bersama PSSI berupaya membangun komunikasi yang baik dengan pemerintah,” ujarnya.
Saat terjadi krisis, pengelola Liga Indonesia berupaya tetap fokus dan mengajak semua stakeholder sepak bola agar bersama-sama mendukung terselenggaranya liga, pertandingan. Pelibatan komunikasi dalam penyelesaian krisis belum dalam proses yang benar, sehingga seringkali masih terjadi miskomunikasi yang mengakibatkan kerusakan pada reputasi organisasi.
“Peran komunikasi dalam pengelolaan Liga Indonesia tidak hanya terlihat dalam proses manajemen komunikasi yang melibatkan seluruh stakeholder sepak bola. Komunikasi juga terkait dengan kegiatan promosi dan pemasaran olahraga dalam membantu meningkatkan penjualan tiket pertandingan, merchandise, hingga TV share,” Dr. Wina menyimpulkan poin keempat rumusan masalah penelitiannya.
Pada akhir disertasinya, Juru Bicara Tim Pemenangan Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) Pemilihan Wali Kota Makassar ini, menyarankan, pembenahan organisasi, keuangan, bisnis, ketepatan jadwal liga selama satu musim, penanganan krisis, pemenuhan syarat “club licensing”, hubungan dengan stakeholder, termasuk suporter, dan penggemar liga sepak bola Indonesia menjadi perhatian jika ingin maju dan profesional. Penentuan format kompetisi, jadwal pertandingan harus konsisten dan tidak merugikan klub mana pun. Pembinaan sepak bola menjadi tugas semua pihak dalam upaya terus mencari bakat, bibit-bibit pemain bola di seluruh Indonesia. Kompetisi berjenjang mulai dari sekolah, kampus-kampus, turnamen sepak bola di desa-desa atau turnamen ‘tarkam (pertandingan antarkampung) menjadi alternatif dalam menjaring bakat-bakat potensial yang ada di negeri ini.
“Perlu dilakukan edukasi secara kontinyu terhadap suporter dan penggemar sepak bola sebagai aset penting sepak bola Indonesia. Komunikasi melalui edukasi sangat penting sebagai bagian dari transparansi, pelayanan, dan bentuk mitigasi terhadap krisis atau bencana olahraga,” sebut mantan Asisten Pendamping Ketua Delegasi Teknik AFC Technical Director Delegation- Asian Football Confederation) Asian Games 2018 tersebut.
Saran lain yang ditawarkan Wina, jika terjadi krisis perlu penanganan yang lebih baik lagi dengan komunikasi krisis dan pendekatan yang lebih strategis. Membuat “crisis communication center’ (CCC) yang dapat mendeteksi krisis, khususnya dalam pertandingan ‘high risk’ (risiko tinggi) adalah salah satu bentuk mitigasi bencana. Kehadiran CCC akan memudahkan semua pihak berkomunikasi menangani krisis.
“Melibatkan organisais media dalam perbaikan tata kelola liga sepak bola Indonesia. Kolaborasi antarmedia ‘mainstream’ dan media sosial dalam distribusi informasi dapat menjangkau lebih banyak khalayak,” kunci Wakil Ketua Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Sulsel (2025-2028) tersebut. (MDA).

