“Bantuan yang diberikan bukan hanya sekadar bahan pangan, tapi juga simbol harapan bagi banyak keluarga dhuafa. Setiap paket sembako yang dibagikan menjadi bukti nyata kasih sayang umat yang diamanahkan kepada BAZNAS,” tuturnya.
Sri yang tengah menyusun skripsi berjudul “Strategi Dakwah Bil Lisan dalam Menghadapi Permasalahan Perkawinan Anak” ini juga menilai bahwa keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan BAZNAS dapat menjadi laboratorium dakwah sosial yang efektif. Ia berharap sinergi antara kampus dan lembaga zakat seperti BAZNAS terus diperkuat.
“Kekaguman saya terhadap BAZNAS Makassar tidak berhenti pada pujian, tetapi menjadi dorongan untuk terus berbuat kebaikan, memperkuat solidaritas, dan mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera,” tambahnya.
Anak keempat dari lima bersaudara pasangan Suhardi dan Halwiah itu juga dikenal aktif dalam kegiatan Pramuka dan olahraga voli. Bagi Sri, pengalaman selama menjalani PPL di BAZNAS Makassar menjadi pelajaran berharga yang memperkaya pemahaman keislaman dan kepedulian sosial.
Penyaluran zakat dan bantuan kepada masyarakat dhuafa oleh BAZNAS Kota Makassar bukan hanya program rutin, tetapi wujud nyata implementasi nilai-nilai keislaman yang berpihak kepada umat. Melalui kolaborasi dengan mahasiswa, lembaga ini juga berperan dalam membentuk generasi muda yang peduli, amanah, dan siap mengabdi untuk kemaslahatan masyarakat. (Din Pattisahusiwa)

 
                                    