Kajati Sulsel juga menekankan, transformasi Kejaksaan tidak hanya berkaitan dengan digitalisasi dan efisiensi, tetapi juga menyangkut nilai-nilai integritas dan keberanian moral.
“Saya mengajak seluruh jajaran untuk membangun budaya kerja yang kolaboratif, adaptif, dan berorientasi pada hasil. Silakan buat inovasi di satuan masing-masing, terutama untuk memudahkan pelayanan publik,” ajak Didik Farkhan.
Acara pelantikan tersebut dihadiri oleh Wakil Kepala Kejati Sulsel yang baru dilantik, para Asisten, Kajari se-Sulawesi Selatan, Koordinator, rohaniawan, saksi dari Pemerintah Provinsi Sulsel, serta pengurus Ikatan Adhyaksa Dharmakarini.
Dr. Didik Farkhan Alisyahdi melantik sebanyak 20 pejabat baru dilantik dalam kegiatan tersebut, antara lain :
– Prihatin, S.H. sebagai Wakajati Sulsel (sebelumnya Wakajati Nusa Tenggara Timur).
– Ferizal, S.H., M.Hum. sebagai Asisten Intelijen.
– Teguh Suhendro, S.H., M.Hum. sebagai Asisten Tindak Pidana Umum.
– Rachmat Supriady, S.H., M.H. sebagai Asisten Tindak Pidana Khusus.
– Akhmad Muhdhor, S.H., M.H. sebagai Asisten Pemulihan Aset.
– Ronald Ferdinand Worotikan, S.H., M.H. sebagai Koordinator Kejati Sulsel.
Serta sejumlah Kajari baru di antaranya Andi Panca Sakti (Kajari Makassar), Mulyadi (Kajari Bone), Sinyo Redy Benny Ratag (Kajari Palopo), Hadi Sukma Siregar (Kajari Bantaeng), Sinrang (Kajari Pinrang), Harianto Pane (Kajari Wajo), Sulta Donna Sitohang (Kajari Soppeng), A. Fajar Anugrah Setiawan (Kajari Enrekang), Jhon Ilef Malamassam (Kajari Pangkep), Dr. Muh. Asri Irwan (Kajari Kepulauan Selayar), Adhy Kusumo Wibowo (Kajari Sidenreng Rappang), Muhandas Ulimen (Kajari Luwu), dan Berthy Oktavianes Zakarias Huliselan (Kajari Luwu Timur).
Dr. Didik Farkhan Alisyahdi menutup sambutannya dengan mengajak seluruh jajaran untuk menjadikan pelantikan tersebut sebagai titik tolak pembaruan dalam mewujudkan Kejaksaan Tinggi Sulsel sebagai institusi penegak hukum yang modern, terpercaya, dan berwibawa. (Hdr)

 
                                    