PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Ruang Pettarani di Gedung Pusjar SKMP LAN Makassar dipenuhi semangat para guru dan wali asuh Sekolah Rakyat, Selasa, 28 Oktober 2025.
Mereka mengikuti Pelatihan dan Pembekalan yang dibuka oleh Kepala Pusjar SKMP LAN, Dr. Muhammad Aswad, M.Si., bersama Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional V Makassar, Anna Puspasari, M.Si.
Kegiatan ini menjadi momentum penguatan kapasitas guru dan wali asuh di
lingkungan Sekolah Rakyat untuk menjawab tantangan sosial di masyarakat.
Turut hadir Kabag Umum Pusjar SKMP LAN, Zulchaidir, S.Sos., dan Kepala Balai Layanan Pemetaan Kompetensi, Sudarmi Narwis, S.E., M.Si. Kehadiran mereka menandai dukungan penuh jajaran Pusjar SKMP LAN terhadap pelaksanaan pelatihan bagi guru dan wali asuh Sekolah Rakyat.
Laporan penyelenggaraan kegiatan disampaikan oleh Ketua Tim Strategi Kebijakan
Manajemen Pemerintahan, Muh. Ikbal Thola, S.Si., M.Si. Ia menjelaskan bahwa
pelatihan diikuti oleh 30 guru dan wali asuh Sekolah Rakyat yang berasal dari
Kota Makassar dan Kabupaten Takalar.
“Sekolah Rakyat adalah inovasi pemerintah untuk memperluas akses pendidikan
bagi keluarga miskin. Lembaga Administrasi Negara mengambil peran strategis
dalam penyelenggaraan pelatihan ini sebagai bagian dari komitmen memperkuat
kapasitas guru dan wali asuh di seluruh Indonesia,” ujar Ikbal Thola.
Pelatihan berlangsung mulai 28 hingga 31 Oktober 2025 dengan metode
pembelajaran klasikal di Pusjar SKMP LAN Makassar, kemudian dilanjutkan dengan
penerapan di sekolah masing-masing hingga 30 November 2025. Ujian akhir
dijadwalkan berlangsung secara daring melalui Zoom pada 1 Desember 2025.
Dalam sambutannya, Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan
Sosial (BBPPKS) Regional V Makassar, Anna Puspasari, M.Si., menegaskan bahwa
program Sekolah Rakyat merupakan bagian dari upaya pemerintah mengoptimalkan
pengentasan kemiskinan nasional melalui kolaborasi berbagai kementerian dan
lembaga.
Hingga saat ini, terdapat 16 Sekolah Rakyat di wilayah Sulawesi Selatan yang menjadi sasaran penguatan kapasitas tenaga pendidik.
“Sekolah Rakyat lahir sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 8
Tahun 2025 tentang Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.

