Selain combine harvester, BRMP Mektan juga tengah mengembangkan Mini Transplanter 4 Row yang dirancang untuk mempercepat kegiatan tanam di lahan kecil dan menengah.
Alat ini telah disosialisasikan di Lampung Tengah dan mendapat sambutan positif dari petani karena mudah dioperasikan dan hemat energi.
Mentan Amran yang juga Ketua Umum Kerukunnan Kekuarga Sulawesi Selatan (KKSS) menekankan bahwa penerapan teknologi canggih di sektor pertanian menjadi kunci keberlanjutan swasembada pangan nasional.
Ia mencontohkan, kegiatan tanam yang dulu membutuhkan 25 orang untuk satu hektare, kini dapat dilakukan oleh satu operator dengan mekanisasi pertanian hanya dalam satu hari.
“Bisa bayangkan ini efisien dan efektif. Itu salah satu contoh bahwa dengan teknologi, produktivitas naik, indeks pertanaman naik, kemudian biaya produksi turun. Ini karena menggunakan artificial intelligence, menggunakan robotik, dan seterusnya,” jelasnya.
Seperti diketahui, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto sebelumnya menegaskan dalam pidato di KTT APEC 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, bahwa Indonesia telah mencapai swasembada beras dan jagung hanya dalam satu tahun.
Ia menyebut capaian tersebut sebagai buah transformasi besar-besaran di sektor pertanian melalui teknologi modern dan kecerdasan buatan.
“Teknologi dan AI telah membawa Indonesia pada tingkat produksi tertinggi dalam sejarah kemerdekaan. Ini bukan hanya capaian sektor pertanian, tetapi kemenangan bangsa dalam mewujudkan kedaulatan pangan,” ucap Presiden Prabowo. (*)

