Beragam aspek kompetisi diuji: kemampuan akademik, psikotes, interview, keterampilan komunikasi, kreativitas, kepribadian, hingga popularitas peserta. Kirana pun tampil total sebagai perwakilan Sulawesi Selatan. Gadis murah senyum itu menunjukkan bakatnya lewat debat, catwalk, hingga berbagai tantangan selama proses seleksi.
Dukungan keluarga, kerabat di Jabodetabek, dan semangat yang tak pernah padam menjadi booster yang membuatnya tampil percaya diri. “Capaian Kirana benar-benar di luar ekspektasi saya,” ungkap Hus Irmawati, yang akrab disapa Bu Wanti.
Ia menilai semua peserta tampil memukau. “Public speaking mereka sudah selevel Puteri Indonesia,” katanya. Namun Kirana membuktikan bahwa usia bukan penghalang. “Anak SD pun bisa bersaing dengan kakak-kakaknya.”
Motivasi Kirana pun semakin besar. Gadis kecil kelahiran Makassar, 22 Januari 2014 itu bercita-cita menjadi dokter. Tembus Top 15 adalah pencapaian luar biasa baginya. “Saya sempat berpikir, bisa tidak ya dia masuk Top 15… Tapi apa pun hasilnya, Kirana sudah sangat luar biasa. Bisa bersaing dan membawa nama provinsinya saja sudah bangga,” ujar sang ibu.
Bagi Kirana dan ibunya, pengalaman ini adalah kenangan berharga yang tak terlupakan—sebuah momen bergengsi yang belum tentu datang dua kali. Bu Wanti melihat perkembangan positif pada putrinya yang hobi modeling, menari, dan berenang itu. Terutama di bidang non-akademik, Kirana dinilai sudah menunjukkan prestasi di level nasional.
Dengan potensi yang dimiliki, Kirana akan terus mengasah diri. Ia diharapkan mampu berkembang hingga tingkat internasional. “Kalau Kirana bisa memadukan bakat dan potensinya secara optimal, insya Allah cita-citanya bisa tercapai, baik di level nasional maupun internasional,” tutup Bu Wanti penuh optimisme. ( ab )

