Menjalin sinergi dengan pemerintah daerah, aparat penegak hukum, dan elemen masyarakat untuk menjaga ketertiban, keamanan, serta memperkuat nilai persaudaraan (sitongka-tongka) di wilayah Sulawesi Selatan.
Menjunjung tinggi nilai siri’ na pacce harga diri, solidaritas, dan kepedulian dalam setiap langkah organisasi demi terciptanya masyarakat yang bermartabat dan berkeadilan.
Mendorong kegiatan sosial dan kemanusiaan, terutama di wilayah pesisir dan kepulauan, sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama.
Membuka akses bantuan hukum bagi masyarakat kecil yang membutuhkan perlindungan dan keadilan.
Mendukung program-program pemerintah, baik di tingkat kota maupun provinsi, dalam bidang sosial, pembangunan, dan kesejahteraan rakyat.
Menjadi wadah pembinaan generasi muda Sulsel yang berjiwa ksatria, sopan santun, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan (sipakatau, sipakainge’, sipakalebbi’).
Membangun karakter anggota ELIT yang tangguh, disiplin, serta siap menjadi pelindung masyarakat dalam bingkai persaudaraan dan hukum.
Lebih jauh, Imran menambahkan bahwa Elang Timur tidak hanya akan berperan sebagai organisasi sosial, tetapi juga sebagai mitra strategis bagi pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas sosial dan membantu masyarakat menghadapi berbagai persoalan lapangan.
“Kami ingin Elang Timur hadir di tengah masyarakat, bukan sekadar simbol. Kami akan turun langsung, membantu warga yang membutuhkan, sekaligus memperkuat hubungan sinergis antara rakyat dan pemerintah,” tutupnya.
Dengan semangat baru ini, Elang Timur diharapkan dapat menjadi energi positif dalam pembangunan sosial di Sulawesi Selatan, sekaligus memperkokoh nilai-nilai siri’ na pacce sebagai identitas luhur masyarakat Bugis-Makassar. (And)

