Ia menambahkan, dirinya tidak akan membuat KKSS merasa kecewa, meskipun tantangan pekerjaan cukup berat. “Tekanan besar, tapi saya tidak akan mundur,” tegasnya.
Dalam laporan kinerjanya, Amran juga menyoroti capaian nasional di sektor pertanian, termasuk peningkatan produksi beras yang diakui FAO yang menempatkan Indonesia sebagai negara kedua dengan kenaikan produksi tertinggi.
Ia mengungkapkan, Indonesia bahkan dapat mengirim bantuan beras untuk Palestina sebagai wujud solidaritas.
Selain itu, ia menekankan besarnya potensi hilirisasi komoditas kelapa yang dapat membuka lapangan kerja dalam jumlah besar, serta pentingnya pembangunan ekosistem pertanian yang terintegrasi.
Menutup pidatonya, Amran menegaskan, ekonomi kerakyatan harus menjadi fondasi kebangkitan ekonomi Sulawesi Selatan dan Indonesia.
“Ekonomi Sulsel akan bangkit jika ekonomi rakyat kuat. Jangan biarkan kapitalis menguasai pangan. Kita harus berdaulat secara ekonomi. Tinggalkan neoliberalisme. Kedaulatan rakyat tumbuh dari ekonomi Pancasila,” ujarnya.
Mukernas kali ini berjalan penuh semangat, menggambarkan tekad KKSS untuk terus menjadi kekuatan sosial budaya dan ekonomi yang solid, adaptif, dan berpengaruh di tingkat nasional. (Hdr)

