Ia menambahkan, siswa yang dipersiapkan untuk lomba terlebih dahulu melalui seleksi ketat, termasuk pengujian kemampuan inovasi, presentasi, IT, dan penguasaan Bahasa Inggris. Siswa terpilih kemudian menjalani masa karantina dengan pertemuan rutin setiap Sabtu dan Minggu.
“Selama karantina, kami berdiskusi dengan siswa dan memberikan masukan terhadap inovasi yang akan dilombakan. Kami juga mengadakan sesi tanya jawab terkait hasil kerja mereka,” jelas guru Biologi tersebut.
Riswanto sendiri merupakan salah satu pembina talenta di Sulawesi Selatan dan pernah mengikuti pelatihan selama dua minggu di Jakarta.
Dalam tiga tahun terakhir, SMAN 3 Bulukumba mencatat prestasi konsisten yaitu, tahun 2023 berhasil menjadi finalis nasional, tahun 2024 meraih juara 1 Festival Inovasi dan Kewirausahaan tingkat nasional di Jakarta, dan tahun 2025 dua siswanya, Adha Edies Wulandari dan Andi Muthmainnah Batara, menempati posisi juara 2 nasional.
Kedua siswa itu mengusung inovasi berjudul Sistem Deteksi Dini Korsleting Listrik Berbasis Arduino untuk Mencegah Kebakaran Rumah Tangga dan Perusahaan.
“Jika tidak ada halangan, bulan depan kami akan mewakili Sulsel di ajang Peneliti Belia di Jakarta. Kami mengutus empat tim,” pungkasnya. (Hdr)

