Namun apa yang terjadi, saat pihak Polres Padanglawas meninggalkan lokasi, puluhan preman bayaran berkedok petugas sekuriti menyerang warga.
“Kami juga minta keadilan pada Kapolda Sumut dan Gubernur Sumut untuk memberi atensi permasalahan ini dan turun langsung ke lokasi. Kami juga berencana akan menggelar aksi besar-besaran ke Polda Sumut,” ungkapnya.
Usia menyerang warga, pihak manajemen dan preman berkedok petugas sekuriti pergi melarikan diri. Warga minta pihak manajemen yang terdiri dari Saprijal, Ahok dan Aspin agar mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Tidak Obyektif
Informasi yang beredar di lapangan, Kapolres Padang Lawas membuat laporan ke Polda Sumut soal pengrusakan dan pembakaran aset milik perusahaan. Warga menyesalkan sikap Kapolres karena dinilai tidak obyektif dalam melihat persoalan ini, dengan melaporkan beberapa tokoh masyarakat dan tokoh adat Luat Unterudang ke Polda Sumut.
Padahal, kemarahan warga yang berujung pada pengrusakan aset PT Barapala disebabkan oleh ulah oknum preman berkedok petugas sekuriti yang terlebih dahulu menyerang warga dengan menggunakan panah, tombak dan parang. Warga minta Polda Sumut agar obyektif dalam melihat persoalan ini.
Warga juga mendesak agar Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto segera mencopot jabatan Kapolres Padanglawas karena tidak obyektif dalam melihat persoalan ini. (*)

