“Kami optimistis ancaman ini bisa ditekan. Saya mengajak seluruh jajaran di Sulsel dan Sultra memperkuat deteksi dini, memperluas edukasi publik, dan memastikan layanan HAM hadir untuk melindungi kelompok rentan,” tegasnya.
Dalam forum AHRD ke-7, Wamen HAM Mugiyanto sebelumnya menyoroti penipuan online terkait perdagangan manusia telah menjadi ancaman serius di kawasan dan berpotensi memicu tragedi kemanusiaan.
Ia menekankan perlunya koordinasi erat antarnegara ASEAN untuk menangani kejahatan siber transnasional. “Penanganan kejahatan siber transnasional membutuhkan respons bersama. ASEAN harus memperkuat koordinasi dalam isu ini,” kata Mugiyanto.
Situasi global yang dinamis, lanjutnya, menuntut Indonesia memainkan peran lebih kuat dalam memimpin agenda HAM kawasan. Sebagai tindak lanjut, Kemenkumham RI berencana menggelar Forum HAM ASEAN tahun depan sebagai ruang strategis bagi negara anggota untuk memperkuat dialog, berbagi praktik baik, dan meningkatkan aksi bersama dalam pemajuan HAM di Asia Tenggara. (Hdr)

