Welem menambahkan bahwa solidaritas guru sangat diharapkan terus dipertahankan.
Guru adalah harapan bangsa dalam peningkatan prestasi dan peningkatan SDM yang berkualitas.
“Perlihatkan bahwa guru adalah contoh bagi masyarakat. Saya tidak mau lagi ada guru yg jadi sapi perah oleh oknum-oknum tertentu. Guru harus betul-betul melaksanakan tugas di kelas.
Guru tdk boleh lagi terseret dalam kepentingan politik praktis.” Terangnya.
Lebih jauh politisi Golkar juga menyampaikan bahwa pemerataan tenaga pendidikan ke depan harus dilaksanakan karena ada sekolah yg sangat kurang gurunya dan ada sekolah yg kelebihan guru,
Sehingga ke depannya diharapkan tidak boleh lagi ada nota tugas sesuai keinginan sendiri karena itu yang disinyalir merusak sistem pendidikan selama ini” Pungkasnya.
Ditempat yang sama ketua PGRI kabupaten Mamasa Enos Tiaga dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam rangka menghadapi era digitalisasi, kita harus mampu serta bersedia melakukan transformasi dan adaptasi dengan cara guru terus belajar berkarya berinovasi dan kreatif melalui transformasi pembelajaran atau deadline
Enos juga menghimbau kepada pengurus PGRI di semua tingkatan untuk terus memperjuangkan aspirasi guru demi profesionalisme kesejahteraan dan perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan sebagai anggota PGRI
“Cita-cinta bersama tetap memperlihatkan soliditas dan solidaritas”Tambah Enos
Ketua PGRI mengajak pemerintah dan masyarakat untuk tetap berkomitmen terus mendukung pendidikan.
“Saya mengajak kepada kita sekalian untuk tetap berkomitnen terus mendukung pendidikan”Ucapnya.
Selanjutnya dia tetap berharap agar guru menjadi contoh teladan yang baik bagi semua lapisan masyarakat. kuncinya.(Wan)

