Namun di balik apresiasi tersebut, warga Maccini Kidul menyimpan kekecewaan mendalam setelah mengetahui bahwa Ariel Masogi tidak dapat ikut dalam pemilihan RT/RW Tahun 2025. Banyak yang menilai bahwa kehadirannya masih sangat dibutuhkan untuk melanjutkan program-program yang telah berjalan dan menjaga konsistensi penataan lingkungan.
“Kami merasa kehilangan. Padahal beliau masih muda dan punya banyak ide bagus. Kami sudah lihat sendiri hasil kerjanya,” ungkap Rahman, tokoh masyarakat setempat.
Meski masa baktinya sebagai PJ RT terbilang singkat, jejak pengabdian Ariel Masogi meninggalkan kesan kuat bagi warga. Ia bahkan disebut sebagai simbol perubahan lingkungan—sosok RT muda yang membuktikan bahwa kepemimpinan tidak selalu ditentukan oleh usia, tetapi oleh kerja nyata dan dedikasi.
Warga berharap semangat, inovasi, dan etos kerja RT Millenial dapat menjadi inspirasi bagi para pemimpin lingkungan lainnya. Bagi mereka, Ariel bukan sekadar pejabat sementara, tetapi figur yang telah menanamkan standar baru bagi pelayanan masyarakat di tingkat RT.
Dengan berbagai capaian tersebut, Ariel Masogi tetap dikenang sebagai pemimpin muda yang menghadirkan perubahan nyata dan membangun harapan baru bagi warga Maccini Kidul. (Bara)

