Fatimah menjelaskan, proses riset telah dilakukan berulang kali sebelum akhirnya memilih kulit pisang sebagai material utama. “Inovasi ini membuat para sponsor tertarik dan memberikan dukungan kepada kami,” katanya.
Fatimah terpilih sebagai wakil Indonesia setelah melalui proses seleksi duta siswa yang diikuti 72 peserta. Dari jumlah itu, lima siswa akhirnya ditetapkan sebagai anggota tim, namun hanya tiga yang dijadwalkan berangkat ke Korea Selatan karena dua lainnya berhalangan.
Mustakim menilai capaian tersebut bukan hanya membanggakan sekolah, tetapi juga memperlihatkan kualitas generasi muda Sulawesi Selatan. “Ini lebih hebat lagi karena menjadi wakil Indonesia di tingkat internasional. Apalagi pemerintah Korea memberi dukungan penuh terhadap kegiatan ini,” ujarnya.
Kepala UPT SMAN 22 Makassar, Junaid, juga menyampaikan kebanggaannya atas prestasi siswinya tersebut. “Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya yang akan purna bakti tahun depan. Semoga prestasi seperti ini terus berkembang di SMAN 22 Makassar dan sekolah ini dapat melahirkan lebih banyak inovasi,” kata Junaid. (Hdr)

