Prof Andi Suriyaman Mustari Pide—yang akrab disapa Rury—menyampaikan kegembiraannya menjadi tuan rumah. Ia merupakan Ketua IKA Angkatan ’87 sejak terbentuk hingga Maret 2025, dengan rekam jejak panjang menginisiasi berbagai kegiatan, mulai Reuni 30 Tahun di Malino tahun 2017 hingga reuni di Bira (2022) dan Bali (2023). Tradisi ini berlanjut di masa Om Boer lewat reuni Yogyakarta pada September 2025.
Acara dibuka oleh Giawan Lussa, dilanjutkan menyanyikan Mars Unhas. Sesi pembahasan draf Pedoman Organisasi dipandu M Aliyas Ismail, didampingi Rusdin Tompo sebagai penyusun naskah. Pedoman ini menegaskan bahwa alumni adalah sumber daya penting yang memiliki ilmu, pengalaman, jejaring, serta peran strategis bagi almamater dan masyarakat.
Di tengah seriusnya pembahasan, suasana mendadak pecah saat Prof M Arfin Hamid melakukan “interupsi” dengan berjalan ke tengah ruangan. Semua mengira ada poin penting yang ingin disampaikan.
Rupanya ia hanya ingin mengambil es mambo yang disediakan panitia. Aksinya membuat ruangan meledak tawa, sekaligus membuat es mambo itu ludes dalam hitungan detik.
Sesi program kerja dipandu Syahrir, dengan pemaparan dari M Asri Arief (Bidang Kesejahteraan Sosial dan Keagamaan), Normawati Ridwan (Bidang Hubungan Antar-Alumni/Lembaga), dan M Aliyas Ismail (Bidang Kajian Hukum dan Pengembangan Profesi).
Para alumni hadir dari berbagai profesi dan daerah, seperti Samsu Alam Paddo, Andi Agus Patra, Muh Ismak, Fadli Lesmana, Andi Tenri Irawati Lantara, Ema Husain, Kemal Kurniawan, Rahman Soeltan, Ama Gasry, Hamran, Mahendrawan, dan Srikandi.
Setelah santap siang menu tradisional Masagena, sesi Fun Games dipandu Harun Ar Rasyid. Nama permainan dimodifikasi kreatif—mulai dari dende napak tilas, sekro bola, monopoli, hingga beleng-beleng.
Selain tawa dan kehangatan, peserta juga berkesempatan membawa pulang uang ratusan ribu, beras, serta berbagai door prize lainnya.
Raker ala IKA FH-UH Angkatan ’87 ini membuktikan bahwa kerja organisasi tak harus kaku. Dengan suasana hangat dan penuh kebersamaan, agenda yang serius pun tetap dapat dirampungkan dengan hati gembira. ( ab )

