Penanggung jawab aksi, Andarias (23), menyampaikan bahwa demonstrasi tersebut dilakukan sebagai bentuk peringatan atas Deklarasi Kemerdekaan Bangsa Papua Barat yang mereka nilai terjadi pada 1 Desember. Ia mengatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk refleksi kritis terhadap berbagai bentuk penindasan yang dialami rakyat Papua selama ini.
“Terkait dengan tuntutan hari ini, ini adalah hari refleksi kritis terhadap kondisi penindasan yang dialami rakyat Papua. Negara buta untuk menyelesaikan masalah-masalah substansi di Tanah Papua itu sendiri,” ujar Andarias kepada wartawan di lokasi aksi.
Lebih lanjut, massa aksi mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret dalam menyelesaikan persoalan sosial, ekonomi, pendidikan, dan keamanan di Papua. Mereka juga meminta agar proses pembangunan di Papua lebih berorientasi pada kesejahteraan rakyat asli serta disertai perlindungan hak-hak masyarakat lokal.
Hingga aksi berakhir, aparat keamanan tetap melakukan pengawasan ketat. Tidak ada laporan korban jiwa maupun kerusakan fasilitas umum dari insiden tersebut. Massa akhirnya membubarkan diri secara tertib setelah mendapatkan imbauan dari koordinator salah satu organisasi kemahasiswaan yang terlibat.
Aksi peringatan 1 Desember oleh mahasiswa Papua di Makassar ini menjadi salah satu dari serangkaian demonstrasi serupa yang juga dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia sebagai bentuk solidaritas terhadap masyarakat Papua. (And)

