Menjawab pertanyaan peserta mengenai hubungan Bidang Pidana Militer dengan dunia kampus, Kolonel Asri menjelaskan bahwa koordinasi teknis menjadi salah satu tugas utama pihaknya.
“Dalam Pedoman Jaksa Agung Nomor 2 Tahun 2025, koordinasi teknis itu antara lain berbentuk talk show, diskusi kelompok terarah, dan kegiatan sejenis. Kami ingin hadir langsung, bukan hanya melalui konten di media sosial,” tegasnya.
Ia menceritakan bahwa sejak awal berdiri, Bidang Pidana Militer telah bersinergi dengan berbagai institusi—mulai internal kejaksaan, kemudian lingkungan TNI, hingga kini menyasar perguruan tinggi.
“Tahun ini kami fokus di kampus, karena kampus punya peran besar dalam menyebarkan informasi dan meningkatkan pemahaman publik mengenai eksistensi dan tugas kami,” jelas Aspidmil.
Di tengah sesi, sejumlah Taruna dan Taruni tampak antusias mengajukan pertanyaan, baik secara langsung maupun melalui pesan WhatsApp yang telah disiapkan panitia. Para pengajar yang hadir pun mengikuti materi dengan penuh perhatian, menunjukkan bahwa tema penegakan hukum militer memiliki relevansi bagi dunia pendidikan vokasi maritim.
Acara yang turut dihadiri Wakil Direktur III Mashudi Gani, S.Sos., M.M., serta Wakil Direktur IV Dr. Ir. Anwar Tahir, S.T., M.M., IPM., ASEAN Eng., ditutup dengan pemberian cendera mata bagi penanya terbaik, pertukaran plakat, dan foto bersama.
Bagi para Taruna dan Taruni, talk show ini bukan hanya ajang mendengar materi, tetapi juga pengalaman berharga yang membawa mereka lebih dekat pada dunia profesi yang melibatkan disiplin, integritas, dan penegakan hukum—nilai-nilai yang kelak akan menyertai mereka saat berkiprah di dunia maritim. ( ab )

