PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Muhammad Kumar Daeng Nagga, warga Jalan Deppasawi Dalam, Lorong 3, RT 7 RW 3, bersama tujuh warga lainnya yaitu, H. Amin Dai, Hendra, H. Nurdin, Dg. Ngai, Citra, Ahmad, Leo Padengke, menyampaikan kekecewaan karena tidak menerima undangan untuk mengikuti pemilihan Ketua RT dan RW di Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.
Kumar Daeng Nagga mengungkapkan, hingga mendekati hari H, dirinya dan beberapa warga lain telah mempertanyakan alasan dirinya tidak mendapatkan undangan, namun pihak kelurahan Maccini Sombala berdalih warga tersebut (M Kumar Dg Nagga bersama 7 warga lainnya, red) tidak menyetorkan Kartu Keluarga (KK) hingga tanggal 27 November lalu.
"Padahal saya bersama warga lainnya sudah setor Daftar Pemilih Tetapnya, sebagai salah satu persyaratan mencoblos calon ketua RT/RW. Namun pak Lurah mengatakan kenapa anda tidak disetorkan itu semua KKnya warga, saya katakan hanya data DPT saja yang lurah minta," ucapnya dongkol, saat di temui media ini di bilangan Deppasawi Dalam, Selasa, (02/12/2025).
Kumar yang didampingi sejumlah warga RT 7 RW 3 telah meminta kepada Fuad Raking Bading selaku lurah Maccini Sombala agar mereka dipermudah untuk ikut dalam pesta demokrasi tingkat RT RW di wilayah tersebut.
"Namun kata pak lurah, tidak bisa seperti itu karena nanti menimbulkan dampak negatif. Kalau seperti itu yang anda katakan semua orang juga pasti mau," beber Kumar menirukan ucapan lurah Maccini Sombala.
Saat ini yang kami harapkan beserta 7 warga lainnya, ungkapnya, agar mendapatkan undangan untuk pencoblosan ketua RT RW di Maccini Sombala, besok, Rabu (03/12/2025).
“Kami sebagai warga merasa berhak ikut dalam proses pemilihan RT/RW. Tapi sampai saat ini, tidak ada undangan maupun informasi yang kami terima,” ujarnya.
Muhammad Kumar Daeng Nagga, beserta warga menyebut kejadian ini menimbulkan tanda tanya soal mekanisme pendataan pemilih dan penyaluran undangan di wilayah tersebut. Mereka berharap pihak kelurahan memberikan klarifikasi terbuka agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.
Menanggapi hal itu, Lurah Maccini Sombala, Fuad Raking Bading, menuturkan, nama-nama warga tersebut tidak masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang digunakan panitia pemilihan RT/RW.
Alasannya, kata Lurah Maccini Sombala mengacu pada Peraturan Walikota (Perwali) Makassar Nomor 20 Tahun 2025 tentang Tata Cara Pemilihan Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Ketua Rukun Warga (RW) dan Petunjuk Teknis (Juknis).
Fuad menjelaskan DPT disusun melalui proses pendataan awal yang dilakukan bersama pengurus wilayah. Ia menyebut kemungkinan adanya perbedaan data atau perubahan domisili yang belum terlaporkan.
“Kami akan mengecek kembali data tersebut. Jika ada kekeliruan atau warga yang merasa belum terdata, tentu akan kami tindak lanjuti, dan hal ini bukan hanya terjadi di Kelurahan Maccini Sombala saja, namun semua kelurahan juga mengalami hal yang sama,” tambahnya. (Hdr)
