Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Elang Timur bukan hanya hadir untuk menunjukkan banyaknya jumlah personel, tetapi lebih kepada bagaimana organisasi berjalan seiring, menumbuhkan jiwa patriotisme, serta bergerak dalam satu komando dan koordinasi yang baik.
“Kita tidak mengenal istilah junior maupun bawahan. Dalam Elang Timur semua memiliki kedudukan yang sama sebagai warga negara yang berhak mendapatkan perlindungan. Pemerintah pun, mulai dari tingkat RT, RW, lurah hingga kecamatan, tidak boleh menutup mata dalam menjalankan tanggung jawab sebagaimana diamanatkan konstitusi,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Andi Salim juga mengajak seluruh anggota untuk membangun komunikasi yang solid, bekerja secara terarah, dan mengembangkan organisasi agar semakin besar serta bermanfaat bagi masyarakat, khususnya di Kota Makassar dan wilayah Sulawesi Selatan pada umumnya.
Ia menutup sambutannya dengan mengajak seluruh kader untuk berjalan bersama, menjemput rezeki bersama, serta membesarkan Elang Timur dengan semangat persatuan dan tanggung jawab.
Kegiatan silaturahmi dan pembentukan PAC Tamalate berlangsung hangat dan penuh keakraban. Para peserta aktif berdiskusi dan menyatakan kesiapannya untuk memperkuat peran organisasi di tengah masyarakat.
Agenda ini juga menjadi momentum konsolidasi internal untuk memperteguh langkah Elang Timur Indonesia ke depan sebagai organisasi yang menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, kebersamaan, dan kebermanfaatan sosial. (And)
