“Keberhasilan beliau mengangkat adat di negeri Halut, menjadi inspirasi dan sangat berpengaruh luas bagi Masyarakat Adat se Nusantara. Salah satu contoh yaitu beliau dengan gagasan besarnya bisa mempersatukan masyarakat Adat Nusantara dan menjembatani AMAN dengan Pemerintah RI dan juga agama, gereja. Dan ini teraktualisasi lewat Tugu Air Nusantara yang berada di Tobelo,” jelasnya.
“Tugas berat kita adalah bagaimana merawat tugu tersebut karena dibalik tugu itu ada gagasan besar, persatuan Nusantara, ada gagasan besar untuk kembali ke kearifan-kearifan Nusantara yang luhur,” sambung Abdon.
Karena itu, Abdon pun telah meminta agar Pemda Halut bisa merawat dan merenovasi 2 simbol adat yang berada di Tobelo yaitu Rumah Adat Hibualamo, yang menjadi jati diri kabupaten dan Tugu Air Nusantara, sebagai simbol Nasional masyarakat adat.
“Kami telah bertemu dengan Bupati Piet dan Sekda Halut, Joseph Papilaya dan membicarakan hal ini. Beliau berdua sangat memahami konsep besar dari almarhum Hein. Namotemo untuk kemajuan adat, baik di Halut, Malut maupun secara nasional. Karena itu, apa yang telah beliau rintis dan bangun, akan diteruskan demi mengangkat harga diri anak-anak adat negeri ini,” pungkas Abdon. (co)

