“Ini bukan hanya soal lahan, tetapi soal tanggung jawab kemanusiaan,” demikian pesan yang tersirat dari langkah Appy meninjau Maros. Di tengah keterbatasan ruang dan mahalnya harga tanah di dalam kota, Makassar tak lagi memiliki banyak pilihan selain meluaskan pandangan ke wilayah penyangga.
Sejak awal 2022, Pemkot Makassar telah mengantisipasi kondisi kritis ini dengan menganggarkan pembebasan lahan baru seluas 10 hektare di wilayah Maros. Pilihan tersebut diambil bukan tanpa pertimbangan: ketersediaan lahan yang memadai, aksesibilitas, serta harga yang lebih rasional dibandingkan kawasan perkotaan Makassar.
Bagi sebagian orang, pemakaman adalah urusan sunyi yang datang di akhir kehidupan. Namun bagi pemerintah kota, memastikan ketersediaannya adalah bentuk kehadiran negara hingga titik terakhir perjalanan warganya. Di Maros, di atas lahan yang kelak menjadi TPU baru, harapan itu mulai ditanam—agar Makassar tetap memiliki ruang untuk menghormati kehidupan, bahkan setelah ia usai. ( Ardhy M Basir )

