“Saya pastikan, secara pribadi menolak (adanya toko modern) di Kecamatan Suppa. Tidak ada istilah bahwa nanti dievaluasi dulu, lihat dulu mungkin mau diakomodir keinginan masyarakat, bagi saya itu _non sense_ tidak mungkin,” kata Faisal.
Ia menegaskan, tidak boleh tumbuh mini market, afiliasinya atau waralaba lainnya di Suppa karena itu hanya akan merugikan pedagang kecil di Suppa. Ia mengaku menentang keras hal itu.
“Oke kalau sudah ada dua, itu pun saya tidak setuju karena tidak ada tenaga kerja dari Suppa yang digunakan. Saya adalah orang yang pertama yang menolak adanya pasar modern atau afiliasinya di Suppa,” ujarnya dengan nada tegas.
Terpisah, pemerhati sosial Pinrang yang juga warga Suppa, Jasmir Lainting yang dihubungi, Rabu (17/12) mengaku sependapat dengan pernyataan Faisal. Jasmir mengatakan, benar yang disampaikan Faisal. Pasalnya, keberadaan toko swalayan nasional ini bisa saja mematikan usaha para pedagang kecil di Suppa.
Terlebih, kata Jasmir, tidak satupun dari toko swalayan yang mempekerjakan tenaga kerja dari warga Suppa. Ia juga menyatakan dukungannya terhadap pernyataan Anggota DPRD Pinrang tersebut. (busrah)

