“Dalam perayaan Natal ini, mari kita koreksi diri. Apakah kita sudah mendidik anak-anak kita dengan baik, atau justru tanpa sadar kita sebagai orang tua menjadi sumber masalah bagi mereka,” ujarnya.
Selain menyampaikan pesan rohani, Yulius juga mengajak seluruh jemaat untuk menjaga suasana kondusif dan penuh toleransi selama perayaan Natal dan menjelang pergantian tahun. Ia mengingatkan agar perayaan dilakukan secara sederhana dan tidak berlebihan sehingga tidak mengganggu umat lain yang tidak merayakan Natal.
“Kita rayakan Natal dengan penuh makna, bukan dengan hura-hura. Mari saling menghormati, terutama di malam pergantian tahun nanti,” kata Yulius.
Perayaan Natal bersama Jemaat Wonosari menjadi momentum mempererat persaudaraan antarjemaat sekaligus meneguhkan komitmen hidup rukun dan saling menghargai di tengah keberagaman masyarakat Luwu Timur. (#)


