PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Dosen Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara, Ir. Muhammad Nadzirin Anshari Nur, S.Kom., MT, berhasil meraih gelar doktor dan menjadi alumni ke 28 Program Studi Pendidikan Vokasi Keteknikan (PVKT) Program Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Makassar (UNM), setelah mampu mempertahankan disertasinya serta memperoleh nilai Cum Laude pada ujian promosi, di Aula PPs Gedung AD lantai 5 UNM, Jl Bonto Langkasa, Jumat (23/02/2024) pagi.
Mengusung judul ‘Pengembangan Laboratorium Virtual Internet of Thungs, Nadzirin dengan lugas menjelaskan temuannya dihadapan para promotor dan penguji yang terdiri dari Prof. Dr. Purnamawati, MPd selaku Promotor, Prof. Dr. Amiruddin, ST, MT, IPM selaku Kopromotor, Prof. Dr. Ir. Ahmad Rifqi Asrib, MT selaku Penguji Internal, Prof. Dr. Baso Jabu., M.Hum selaku Penguji Intenal, Dr. Ir. Edi Sabara, M.Si., IPM selaku penguji internal dan Prof. Dr. Ing. Ir. Faizal Arya Samman, ST, MT, IPU selaku Penguji Eksternal.
Nadzirin memaparkan, selama ini, ketersediaan laboratorium virtual bukan hanya diperuntukkan bagi lembaga pendidikan yang memiliki sarana laboratorium lengkap, tetapi dapat juga bagi lembaga pendidikan yang masih minim fasilitas laboratorium, guna mencapai kompetensi keterampilan bagi peserta didik.
“Bila praktikum yang seharusnya dilaksanakan secara langsung pada laboratorium tidak terlaksana dengan baik akibat kondisi dan situasi tertentu seperti pada masa pandemi yang pernah melanda, maka pembelajaran praktikum secara online menjadi alternatif jitu agar praktikum dapat tetap terlaksana,” tegasnya.
Selain itu, guna mengatasi masalah keterbatasan peralatan laboratorium, pemborosan perangkat keras yang mahal dan potensi bahaya selama eksperimen perakitan perangkat keras komputer yang sering terjadi di laboratorium, maka diperlukan solusi laboratorium virtual dengan mendesain antarmuka perangkat lunak yang sesuai dengan kondisi laboratorium fisik.
“Laboratorium virtual bisa meningkatkan kemampuan eksperimen mahasiswa dengan lingkungan belajar yang lebih fleksibel. Ini merupakan bentuk transformasi pembelajaran dunia digital, termasuk dalam proses pelaksanaan praktikum,” imbuhnya.