PEDOMANRAKYAT, JAKARTA – Kementerian Agama bersiap menggelar rangkaian peringatan Hari Santri 2025 pekan depan.
Tahun ini, peringatan yang memasuki usia satu dasawarsa itu mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”.
Pembukaan akan ditandai dengan Ithlaq atau kick off di Pesantren Tebuireng, Jombang, pada 22 September 2025.
“Hari Santri bukan sekadar seremoni, melainkan strategi memperkuat kontribusi santri untuk negara,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amin Suyitno, di Jakarta, Jumat, 19 September 2025.
Amin menyebut, sejak pertama kali ditetapkan pada 2015, Hari Santri menjadi bentuk pengakuan negara atas jasa besar pesantren.
Sepuluh tahun berjalan, kata dia, pesantren tetap konsisten menjaga moral, intelektual, dan spiritual bangsa.
“Hari Santri bagian dari agenda strategis nasional. Dari pesantren, kita rawat kebangsaan dan bangun kemandirian,” ujarnya.
Rangkaian acara akan dimulai dengan halaqah di Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, Jombang. Selain itu, dua program yang digagas Presiden Prabowo Subianto yaitu, Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan Makan Bergizi Gratis (MBG), akan digelar di sejumlah pesantren.
Menurut Amin, program ini menjadi bukti keterlibatan pesantren dalam isu kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
“Santri tidak hanya bicara agama, tapi juga hadir menjawab tantangan zaman,” katanya.
Selain soal kesehatan, papar Amin, peran santri juga menyentuh isu lingkungan. Melalui Gerakan Ekoteologi Satu Santri Satu Pohon, jutaan santri akan menanam pohon serentak di 34 provinsi pada 2 Oktober 2025.
“Peduli lingkungan adalah bagian dari iman,” ujar Amin.