PEDOMANRAKYAT - Makassar.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel melakukan rapat bersama Biro Pengadaan Barang dan Jasa serta pelaksanaan pengarahan Strong Point Pemerintah Daerah (Prioritas) Tahun Anggaran 2022 di Ruang Rapat Lantai IV, Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda), Senin, 14 Februari 2022.
[caption id="attachment_1551" align="aligncenter" width="768"] Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman memberikan pengarahan di Ruang Rapat Lantai IV Bappelitbangda, Senin, 14 Februari 2022. (Dok.Pemprov Sulsel)[/caption]
Pertemuan ini mengevaluasi capaian Pemprov Sulsel di 2021, rencana dan langkah pelaksanaan program dan kegiatan di tahun 2022, serta mempersiapkan tahun 2023.
"Alhamdulillah kita di 2021 bisa dilewati bukan karena saya sendiri. Tapi tentu dengan kepala OPD, TGUPP, staf ahli dan para asisten yang membantu kami dan juga terkhusus kepada tim Pokja yang sudah bekerja dengan sangat baik. Apresiasi kepada tim Pokja," sebut Andi Sudirman Sulaiman.
Pemerintah Provinsi Sulsel terus melakukan perubahan yang lebih baik dalam pengadaan barang dan jasa. Olehnya itu Sulsel meraih Kategori Baik Indeks Tata Kelola Pengadaan Barang Jasa Tahun 2021.
Berkaitan dengan hambatan terutama di pengadaan barang dan jasa, ia menekankan untuk segera diselesaikan.
Selanjutnya, Andi Sudirman meminta OPD agar segera mempersiapkan kegiatan, terutama di 2022 untuk dipercepat segera agar bisa difungsikan dan dinikmati masyarakat.
Ia menyebutkan tahun sebelumnya, orientasi pembangunan infrastruktur lebih banyak ke arah yang bukan kewenangan Pemprov Sulsel, tahun ini lebih kepada kewenangan dan lalu lintas harian rata-rata (LHR) tinggi.
"Infrastruktur kita tahun ini, kita arahkan ke LHR tinggi. Kemarin banyak konsentrasi ke bangunan dan LHR yang bukan wilayah kewenangan. Sekarang kita lebih banyak di wilayah (LHR) kewenangan, karena kita mengejar target RPJMD. Dan memang sangat dibutuhkan masyarakat," paparnya.
Beberapa permintaan masyarakat tersebut di antaranya, ruas jalan Pekkae-Takkalala (Soppeng), ruas di Bontolempangan (Sinjai), ruas di Pattumbukang (Selayar), dan ruas Sidrap-Wajo.
"Permintaan paling banyak di wilayah Ajjatappareng, karena di sini paling banyak ruas provinsi yang tidak dikerjakan. Kerusakan jalan dalam setahun rata-rata satu kilometer," jelasnnya.
Penekanannya pada finalisasi pengerjaan untuk ruas jalan LHR tinggi yang rusak berat dan yang belum tuntas dikerjakan tahun lalu.
Untuk ruas jalan LHR tinggi yang telah selesai pengerjaan, selanjutnya dilakukan penguatan pada bahu jalan, termasuk betonisasi untuk menahan beban kendaraan.
Demikian juga pengerjaan ruas jalam di Seko, Luwu Utara, berupa penguatan talud (dinding penahan tanah), pengerasan jalan dan penguatan tebing sebelum pengaspalan atau betonisasi, termasuk di daerah rawan longsor.
Kepala Bappelitbangda Sulsel, Darmawan Bintang menyebutkan, pertemuan perdana ini untuk persiapan program dan kegiatan 2023.
Selanjutnya, lanjut Darmawan, akan dilakukan pertemuan yang penekanannya pada infrastruktur, pendidikan dan kesehatan.
Dalam rapat ini dipaparkan, capaian pertumbuhan ekonomi terealisasi dari -0,70 persen di tahun 2020 meningkat dan terealisasi 4,65 persen di 2021. Adapun target 2022 sebesar 4,62-5,98 persen dan tahun 2023 sebesar 5,04-6,52 persen.(ril)