Dia mengatakan, kondisi ideal dan kondusif bagi organisasi ke depan sangat mendukung organisasi olahraga ini mencapai tujuannya. Sekarang yang diperlukan adalah komitmen pemerintah provinsi meningkatkan prestasi olahraga agar dijabarkan bersama oleh insan-insan olahraga di Sulsel.
Dalam kapasitasnya sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Andi Arwin Azis, mengingatkan kepada pengurus cabang olahraga agar menyiapkan para atlet yang adaptif dengan memanfaat iptek olahraga (sport science). Kita akan sangat terlambat jika tidak menggunakan iptek olahraga tersebut.
“PON XX/2021 Papua menjadi pelajaran bagi kita, karena seorang atlet Taekwondo yang mewakili Sulsel tidak dapat berbuat banyak menghadapi atlet daerah lain yang lebih baik. Oleh sebab itu saya harapkan agar dibuat program yang lebih adaptif dengan memanfaatkan iptek olahraga,” ujar Andi Arwin Azis.
Ketua Umum KONI Sulsel diwakili Plt Sekum M.Dahlan Abubakar mengatakan, cabang olahraga Taekwondo beberapa PON yang lalu pernah menjadi cabang unggulan KONI Sulsel. Ketika PON XVII/2008 Kalimantan Timur, dari cabang ini Sulsel memetik satu medali emas nama Ronald. Namun dalam tiga PON terakhir Sulsel tidak mampu mengembalikan prestasi yang diraihnya di Kalimantan Timur.
Ketua Pengprov Taekwondo Sulsel Kalvin Allotodang mengatakan, raker dua hari ini diikuti Pengurus Provinsi Taekwondo, Master Tahir, pengurus Taekwondo Kabupaten/Kota dan peninjau dari Perbakin Sulsel. (MDA),