Inspirasi Dewi Sartika Pasande : Buat Video Sawerigading Na Pindakati, Toraja-Luwu Tak Bisa Dipisahkan

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT -- Luwu Utara

Ketua Bidang Luar Negeri Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (OMTI), Dewi Sartika Pasande membuat videp (film) singkat dalam sebuah 'pesan budaya' Kisah Sawerigading Na Pindakati.

https://youtu.be/oPxw2sSfPpA

Video tersebut yang dibuat Dewi Sartika Pasande yang juga Direktur Utama pmtinews.com yang dikirim melalui via whatsapp pada media ini, Senin 21 Februari 2022 malam.

Hal tersebut dikatakan Owner PT Jas Mulia Dewi Sartika Pasande, mengingat moment ini sangat penting
dan perlu diketahui oleh wija To Luwu dan Wija Toraya secara umum.

Mengingat gencar pembentukan provinsi Luwu Raya, maka saya putri berdarah Toraja dan Tana Rongkong
terispirasi membuat film (video) tersebut untuk pedan budaya dalam pembentukan Provinsi Luwu Raya.

Mr. Dr. Andi Zainal Abidin Farid, SHmenulis dan menceriterakan bahwa, Sawerigading sebagai leluhur semua Raja-Raja di Sulawesi Selatan.

Dikatakannya, dalam buku sastra I La Galigo, yang tebalnya diperkirakan 7000 halaman, karya sastra terbesar di dunia.
Disitu diceritakan tentang perkawinan La Maddukkelleng To Appanyompa bergelar Sawerigading dengan Na Pindakati, sepupunya yang tinggal di lereng Gunung Latimojong (Tana Toraja).

Menurut sebuah versi Toraja bahwa, We Pinrakati, yang oleh orang Toraja disebut sebagai putri Puang Dibiduk, memerintah di lereng Gunung Latimojong sebelah timur.

Pinrakati atau Puang Dibiduk meninggal dunia setelah melahirkan. Ini yang menyebabkan Sawerigading memilih untuk merantau.

Sawerigading adalah Putra Datu Luwu II (kedua), I La Tiulang Batara Lattu (Toraja:anak manurun di langi'), yang mempunyai saudara kembar bernama We Tenriabeng Bissu Rilangi’ (Toraja, Tandiabeng).

Kedua anak kembar itu dipisahkan sejak lahir, oleh karena menurut versi Toraja, bahwa, "pemali kapua umpamisa’ banua todadi rindu misa’ muane misa baine.

Baca juga :  Restu Wijayanto Jabat Kapolres Bulukumba, Siap Bawa Perubahan

Sawerigading  yang nama kecilnya Lawe dibesarkan di istana Ware’ bersama orang tuanya: Datu Luwu I La Tiulang Batara Lattu’ dan permaisuri We Opu Sengngeng (putri raja Tompoktikka=Luwuk Banggai), sedangkan We Tenriabeng tinggal pada ibu susunya. Setelah dewasa Sawerigading ingin memperistrikan saudara kembarnya yang disangkanya orang lain. Akan tetapi orang tuanya melarang sehingga ia dikawinkan dengan We Pinrakati (Toraja: Pindakati

Menurut Prof. Dr. C. Salombe dalam makalahnya, pada loka karya Sawerigading di Palu pada tahun 1987, bahwa di Toraja terdapat dua versi cerita perkawinan Sawerigading dan We Pinrakati, yaitu:......BERSAMBUNG (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Momentum HGN 2025: SMPN 1 Sinjai Tampilkan Kebinekaan Lewat Pakaian Adat

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 25 November 2025 di Kabupaten Sinjai berlangsung meriah. Di UPTD...

Piala Dunia U-17, Austria & Portugal Bentrok di Final

PEDOMANRAKYAT, QATAR - Portugal akhirnya untuk pertama kalinya masuk final Piala Dunia U-17 setelah menang 6-5 atas Brasil...

Tokoh Agama dan Masyarakat Tomoni Timur, Rakor Perkuat Harmonisasi Umat Beragama

PEDOMANRAKYAT, LUWU TIMUR — Upaya memperkuat kerukunan antarumat beragama di Kecamatan Tomoni Timur Kabupaten Luwu Timur kembali ditegaskan...

H Afdal: Tahun 2026, Kuota Haji Soppeng Meningkat dari 237 Menjadi 906 Orang 

PEDOMANRAKYAT,SOPPENG , Jumlah kuota haji yang dialokasikan untuk Kabupaten Soppeng meningkat dari tahun tahun sebelumnya dan terakhir tahun...