Kapurung Atau Papeda Dimakan Juga di Belanda

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Untuk mendapatkan tepung tapioka tentu tidak susah kalau berada di Indonesia, karena dimana-mana dapat ditemukan bahannya. Karena tepung tapioka mudah diperoleh di daerah beriklim panas atau daerah tropika. Bagaimana dengan suku Ambon dan suku Luwu yang berada di luar negeri, katakan saja di Negeri Belanda ? Mereka tidak kehabisan akal mencari bahan baku papeda, mereka mencoba berbagai macam tepung.

Perjalanan masa, setelah berada di rantau, penasaran dan kangen untuk makan papeda, orang orang Ambon yang berdomisili di Negeri Belanda sejak tahun 1951, mereka mencoba menemukan bahan baku papeda, selain daripada sagu dan kanji. Bahan papeda pengganti sagu, akhirnya ditemukan dari tepung kentang yang disebut dalam bahasa Belanda ‘aardappelzetmeel’.

Tepung ini sebenarnya orang-orang Belanda memperuntukan membikin extra voeding, semacam kue-kue untuk makanan ekstra. Tepung yang dibuat dari kentang ini, lebih putih dan bersih penampilannya apabila dibanding dengan sagu asli. Orang Ambon yang berkenalan baik dengan orang Luwu di Negeri Belanda, kadang diwaktu zomer (musim panas) saling mengajak makan papeda atau acara makan papeda bersama di rumah salah seorang diantara mereka.

Cara orang-orang Ambon dan Luwu membikin papeda dasarnya sama saja, yakni, sagu larut dalam baskom dengan air dingin, kemudian dikorek encer dengan sudu, langsung dituangi air mendidih, sementara sagunya dikorek terus, hingga menjelma menjadi bentuk gelugur, semacam lem yang lebih padat. Tetapi dalam mempersiapkan papeda untuk dihidangkan, cara orang Ambon dan orang Luwu Berbeda.

Hal ini dilakukan di negeri Belanda. Orang-orang Ambon mengenal dengan ‘papedabalek’, maksudnya bahan lauknya terdiri dari colo-colo (kecap encer dicampur tomat mentah, berambang, lombok dan ikan blik) selain hal ini, juga lauknya dibuat dari ikan palala, ikan makarel atau ikan kabelyauw dimasak dengan azam azijn (azam Belanda), bersama dengan kua. Ikan ini ditaruh dalam piring dan papedanya dibalik. Maksudnya dibuntel agak besar, sebesar dasar dari piring makan dan mereka memakan tampa menggunakan sendok dan garpu, tetapi langsung dengan tangan ke mulut. Menurut mereka, cara ini simpel, maksudnya sederhana dan cepat siap dihidangkan.

Baca juga :  Bertajuk Jumat Curhat, Kapolsek Ujung Tanah Lakukan Tatap Muka Dengan Warga Tabaringan

Orang Luwu Menyiapkan hidangan kapurung, memang memakan waktu. Karena setelah siap di baskom habis disiram air panas, harus dibuntel kecil-kecil, sedikit lebih besar dari biji kemiri kedalam air dingin dilain waskom. Sayurnya dimasak tersendiri, dimana didalamnya ndicampur dengan daging sapi atau ayam yang sudah diiris kecil-kecil atau boleh juga udang. Selain itu sudah disiapkan di cobekan lombok yang diulek bersama garam, udang kering atau sedikit terasi digilas halus bersama sedikit kacan tanah, kemudian diceburkan bersama sayur-mayur selaku lauk-pauk dan dicampur bersama papeda yang sudah dibutel kecil diwaskom, baru waskomnya diletakkan ditengah.

Kemudian ditimba masing-masing yang hadir ke dalam piringnya, sesuai dengan selera makan. Mereka memakan dengan menggunakan sendok dan garpu. Tetapi acara papeda ini, dilakukan oleh orang-orang Luwu perantau, biasanya kalau bertemu beberapa orang sesama orang Luwu, utamanya yang ada di rantau, diluar tanahLuwu, baik di Makassar, Jakarta dan termasuk yang ada di Nederland juga berlaku kebiasaan ini. (***)

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Departemen Pertanian Amerika Serikat Ramalkan Produksi Beras Indonesia Tertinggi di ASEAN

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA - Laporan terbaru dari United States Department of Agriculture (USDA) mengungkapkan bahwa produksi beras Indonesia diperkirakan...

Panggil Menteri Amran, Presiden Prabowo Terima Laporan Terkait Peningkatan Produksi dan Serapan Beras Nasional

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menerima laporan langsung dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman terkait perkembangan ketahanan...

Kunjungan Bermakna Dandim 1408/Makassar, Bangun Prajurit Kuat, Keluarga Hebat

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Komandan Kodim 1408/Makassar, Kolonel Inf Franki Susanto, SE., bersama Ketua Persit KCK Cabang XI Kodim...

Polres Soppeng Antisipasi Pengamanan May day

PEDOMANRAKYAT,SOPPENG - Dalam menyambut Hari Buruh International (May day) 01 Mei 2025 , Polres Soppeng secara khusus menggelar...