Oleh : M. Rusli Kadir
LAMA tak jumpa menginspirasiku berkunjung ke rumah salah seorang sahabatku Lukman Harun, S.Sos di kawasan Kota Bantaeng dekat taman segitiga patung pahlawan Butta Toa di Jalan Pemuda baru-baru ini.
Momennya tepat dan alasannya juga tepat. Silaturahmi, wawancara sekaligus sharing tentang perencanaan keuangan di Prudential. Asyik karena beliau sudah jadi pejabat.
Ya dua tahun lampau ia terpilih jadi Ketua KONI Kabupaten Bantaeng periode 2020-2024. Sebuah jabatan prestisius dan mentereng tentunya buat seorang anak pesisir macam dia.
Setiba saya dihinggapi kerinduan setelah dua tahun tak jua bersay halo dengan sosok tegas dan murah senyum ini. Pria kelahiran 19 Desember 1973 ini adalah sahabat kecilku, teman SD, teman mengaji dan sama-sama sekolah tempo doeloe yang disebut sekolah Arab. Sekarang lebih populer dengan nama ibtidaiyah. Belajarnya siang sampai sore.
"Waktu saya jadi anggota dewan kamu juga tidak pernah silaturahmi," ujarnya. Padahal, katanya, banyak hal yang ingin dia sinergikan terkait keberadaannya di DPRD Bantaeng periode 2008-2014 kala itu.
Justeru dalam rentang waktu yang cukup lama tak ketemu perubahan amat signifikan kelihatan pada kepribadiannya. Rendah hati dan cenderung religius. Bupati Bantaeng malah kerap memanggilnya ustad.
Tak heran jika mantan Ketua HIPMI Bantaeng ini kerap didatangi banyak kalangan dengan berbagai aneka keperluan. Ada yang bawa proposal, minta petuah, sampai urusan mutasi segala.
"Bahkan ada yang minta difasilitasi agar bisa diterima di perusahaan tambang di Bantaeng. Saya bilang saya tidak kenal bosnya di situ. Sampai segitunya. Duh. Emangnya saya ini siapa. Toh segala keputusan soal mutasi ya Pak Bupatilah," ujar bapak dua anak ini.
Di belakang rumahnya terdapat ruangan yang cukup sederhana tapi luas. Ruangannya terbuka. Di dalamnya ada sofa dan tiga kursi berbahan ban luar mobil satu meja dari akar kayu. Di situlah anak keempat dari pasangan H Mahmuddin Sinongko dan Hj St Rohani menerima tetamu yang datang.
Menghadapi Porda bulan September 2022 mendatang di Bulukumba dan Sinjai, mantan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Bantaeng ini masih mengandalkan cabang olahraga beladiri utamanya silat.
"Kami masih mengandalkan cabor beladiri. Silat utamanya. Alhamdulillah dari 30 cabor yang ada 25 cabor yang lolos mengikuti Porda," urai Ketua Lembaga Perekonomian PCNU Kabupaten Bantaeng.
Mantan anggota Kadin dan Gapensi Bantaeng ini menargetkan 5 besar pada Porda tahun ini. Semoga berhasil. (***)