Pergolakan Batin Seorang Saiful Arif

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Setelah menamatkan pendidikan di Fakultas Hukum UGM Yogyakarta, Saiful Arif pulang kampung, ke Sulawesi Selatan. Bermodalkan sering menulis di surat kabar “Masa Kini” dan “Kedaulatan Rakyat” Yogyakarta, semasa kuliah, ayah dua anak bersama Hj. St. Nur Haedah, dia memberanikan diri melamar menjadi wartawan Harian Pedoman Rakyat, paruh tahun 1980-an.

“Ketika sering menulis itu, saya belum tahu rumus 5W+H. Nanti setelah di Pedoman Rakyat baru saya ketahui,” ujar Saiful Arif saat menghadiri HUT ke-75 Harian Pedoman Rakyat di Kafe Baca Jl. Adiyaksa No.2, Makassar, 1 Maret 2022,

Sekali waktu itu, kenangnya, seniornya, almarhum M.Arief Djasar meliput pertandingan sepakbola. Saking asyiknya meliput, saat pulang ke kantor dan membuat berita, dia lupa mencatat nama wasit pada panitia pertandingan tersebut.

“Tidak ada pilihan lain, dia terpaksa menelepon panitia pertandingan untuk memperoleh nama wasit. Nama wasit penting agar “who” berita menjadi lengkap,” Saiful Arif bernostalgia.

Namun apa lacurnya, ternyata nomor telepon yang diputar dua angka terakhir terbalik. Alih-alih berbicara dengan panitia pertandingan, yang mengangkat telepon di seberang sana justru seorang perempuan.

Rupanya, kesalahan memutar nomor telepon ini membawa hikmah dan pengalaman tidak terlupakan bagi Arief Djasar. Perempuan yang mengangkat nomor telepon almarhum itulah yang kemudian menjadi ibu dari anak-anaknya.

Pada waktu yang lain, sebagai seorang anggota redaktur hukum, Saiful Arif ditugaskan meliput kasus yang sedang disidangkan di pengadilan. Namun kali ini, lokasi peliputan berada di Pangkajene Kepulauan (Pangkep), 55 km ke arah utara Kota Makassar.

Ditugaskan ke sana, sebagai reporter, Saiful Arif tidak boleh menolak. Kebetulan dia menunggang sepeda motor vespa ke daerah penghasil ikan bandeng tersebut. Waktu berangkat memang tidak ada masalah bagi vespa yang ditungganginya. Namun pada saat pulang, vespa yang dikendarai Saiful Arif rewel.

Baca juga :  Warga Maccini Sombala Kecamatan Tamalate Digegerkan dengan Penemuan Bayi di Depan Toko

“Saya terpaksa menuntunnya. Di kantong juga tidak ada duit,” katanya sambil tertawa.

Rupanya, ketika dia mendorong vespanya, seorang penjual alat-alat motor dari warga keturunan mengenalinya karena pernah melihatnya saat meliput kasus di Pengadilan Pangkep itu. Pemilik toko itu meminta Saiful Arif dipanggil. Setelah diketahui permasalahan yang dihadapi, vespa yang ditungganginya pun diperbaiki. Bahkan alat yang tidak rusak pun diganti.

“Itu kasusnya sudah selesai, jangan mi diberitakan,” ujar pemilik toko tersebut sembari mengulurkan “sesuatu” kepada Saiful Arif. Di sini terjadi pergolakan batin Saiful Arif. Antara menerima perlakuan gratis dan permohonan pemberinya dengan profesi tugas jurnalistik.

Saiful Arif, SH boleh disebut alumni Harian Pedoman Rakyat yang berhasil meniti karier di bidang pemerintahan selama ini. Pria kelahiran 29 Juli 1962 ini setelah mengundurkan diri sebagai wartawan media yang terbit 1 Maret 1947 (hingga Oktober 2007) ini memilih beralih karier..

Setelah diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dengan pos di Departemen Penerangan yang kemudian dilenyapkan nomenklaturnya dalam struktur pemerintahan dan kabinet oleh Presiden Abdurrahman Wajid, dia menjabat Sekretaris Bappeda Kabupaten Kepulauan Selayar (2006–2008).

Prestasi yang cukup gemilang disertai integritas yang tidak diragukan, Saiful Arif kemudian diangkat Asisten Administrasi Kabupaten Kepulauan Selayar (2008–2009), Asisten Tata Praja Kabupaten Kepulauan Selayar (2009), Kepala Bappeda Kabupaten Kepulauan Selayar (2009–2010), dan dua kali menjabat Wakil Bupati Kepulauan Selayar (2010–2015 dan 2021–sekarang). Masa jabatannya sebagai wakil bupati baru jalan setahun, lebih 4 hari karena dilantik 26 Februari 2021.

Saiful Arif menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri No.1 Benteng (1968–1974) dan SMP Muhammadiyah, Benteng (1975–1979). Rupanya setamat pendidikan menengah di tanah kelahirannya, dia memutuskan merantau ke Yogyakarta dan melanjutkan pendidikannya di Madrasah Aliyah Negeri 1 Yogyakarta (1979–1982). Dia kemudian memasuki dan meraih sarjana pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM).

Baca juga :  Sekcam Mamajang Imbau Warga Bermukim di Sekitar Kanal Menjaga Kebersihan

Saiful Arif kenyang pengalaman berorganisasi, antara lain pernah memimpin KAHMI Selayar, Ketua ICMI, Ketua Forsam, Ketua Yayasan Babussalam (sampai tahun 2010), Anggota PDM Muhammadiyah (2000–2005), Ketua PDM Muhammadiyah (2005–2010), Anggota PDM Muhammadiyah (2010–sekarang), Ketua Dewan Pertimbangan Daerah II Partai Golkar Kabupaten Selayar (2021–hingga sekarang). (MDA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Appi Sidak Pasar Terong : Harga Naik, Tapi Bersifat Sementara

PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga bahan pokok di Pasar...

Bahagia Itu Sederhana, Kisah Pasangan Pedagang Telur Keliling

Di daerah Barandasi di Kelurahan Maccini Baji, Maros, terdapat sepasang pedagang telur keliling yang menjadi pemandangan sehari-hari di...

Makassar Tanpa Parkir Liar, Pemkot Gencar Terapkan Perwali No. 64 Tahun 2011

PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Pemerintah Kota Makassar kini gencar menerapkan Perwali No. 64 Tahun 2011 tentang larangan parkir...

Lurah Balang Baru Gerak Cepat Pulihkan Wilayah Pascakebakaran 25 Rumah

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Pemerintah Kelurahan Balang Baru, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, bergerak cepat merespons kebakaran hebat yang menghanguskan...