Jembatan bambu kondisinya sudah miring lantaran tiang penyanggah tengah sudah patah terbentang diatas Sungai Balusu sepanjang 30 meter. Kondisi jembatan bambu sudah sekian tahun memprihatinkan namun tidak kunjung mendapat perhatian Pemda Torut diperbaiki.
“Mirisnya lagi jika sungai meluap murid sekolah terpaksa diliburkan. Fenomena dihadapi murid SDN 6 Balusu sudah sekian tahun, sehingga mendukung proses belajar mengajar perlu perhatian serius dari Pemerintah Daerah Toraja Utara,” terang salah seorang guru, Yuliana Patalle.
Yuliana tidak menimpali setelah kondisi jembatan sudah membahayakan, baik guru maupun murid sekolah tidak lagi melintasi jembatan, dan harus menyeberang sungai bertaruh nyawa.
“Jembatan ini akses utama antar kampung, dan sekolah SDN 6 Balusu jumlah siswanya 115 orang, dengan 8 guru,” ujar Yuliana. (herman)