“Bantuan yang diberikan BAZNAS Kota Makassar ini, merupakan donasi dari para Muzakki di Kota Makassar kepada BAZNAS,” ujarnya seraya menambahkan, ke depan BAZNAS juga tetap memperhatikan keluarga korban.
Seperti diketahui, kebakaran yang terjadi sekitar pukul 13.00 Wita, Sabtu 5 Maret 2022 menghanguskan rumah Zainuddin Karim – penjaga kuburan, dan rumah anaknya di Buakana.
Di lokasi kejadian, Tim BTB dipimpin Komandannya, Junaidi bersama warga membersihkan puing-puing rumah bekas jilatan si jago merah, sekaligus mengasesmen para korban. Kedua rumah yang hangus terbanyak dihuni empat kepala keluarga dengan jumlah 11 jiwa.
Zainuddin Karim (66 tahun) dikonfirmasi awak media mengaku, saat kejadian, dirinya masih berada di masjid. “Iye, setelah shalat duhur, saya masih duduk-duduk di masjid. Namun, setelah mendengar rumah terbakar, maka saya lari ke rumah. Hanya saja, saya sudah tidak bisa masuk ke rumah. Api sudah menjalar dan membakar rumah,” ujarnya.
Menurutnya, dirinya pasrah dengan kebakaran tersebut. “Ya, mungkin inilah Tuhan menurunkan cobaan bagi saya dan keluarga. Saya terima saja. Mau dibilang apa lagi, kalau sudah terjadi. Saya pasrah. Dan, untung saja, tidak ada korban, dan api juga tidak menyebar ke rumah-rumah tetangga lainnya,” tuturnya, seraya menambahkan, dirinya sudah lebih sepuluh tahunan menjadi pembersih kuburan.
Soal apa yang diperoleh dari menjaga kuburan, ayah enam anak itu dengan senyuman menjawab, tidak ada gaji.
“Saya menjaga kuburan keluarga, tetapi tidak ada imbalan apa-apa. Hanya, jika saja, ada yang datang ziarahi kuburan keluarganya, biasanya saya dikasih sekitar Rp 50.000. Tetapi uang itu saya pakai juga untuk kebersihan lokasi kuburan,” tuturnya lagi. (din pattisahusiwa)