Takut Mati

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Oleh H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin

Kematian merupakan suatu keniscayaan dan setiap individu dari kita semua pasti akan kembali ke tanah asal, ketika malaikat maut menjemput kita. Namun rasa takut yang berlebihan bisa menjadi gangguan kecemasan.

Ada kisah menarik, mungkin saja bisa dijadikan pelajaran bagi mereka yang ingin memetik hikmah darinya, boleh saja ditolak bagi mereka yang tidak ingin menjadikan suatu kisah sebagai pelajaran.

Konon, ada seorang pemuda yang frustrasi menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Dia ingin bunuh diri. Saking inginnya sang pembunuh bunuh diri, di ambilnya seutas tali dan diikatkan di ranting sebuah pohon. Ketika sang pemuda merasa yakin, ini saatnya mati sambil melingkarkan tali ke leher yang sudah diikat di sebuah ranting pohon, tiba-tiba ranting tersebut patah dan sang pemuda terjatuh, ia gagal bunuh diri.

Merasa gagal dengan usaha pertama, sang pemuda mencoba usaha kedua. Kali ini, sang pemuda menunggu mobil lewat di sebuah tikungan curam, di bawahnya terbentang jurang dalam, pada suatu malam yang gelap gulita.

Dari kejauhan terdengar suara bis sedang melaju kencang, ketika bis tersebut sudah mendekat, sang pemuda melemparkan dirinya ke tengah jalan agar terlindas oleh bis tersebut. Niat untuk bunuh diri kedua kalinya gagal, bahkan bis yang melaju kencang terjatuh ke dalam jurang, dikarenakan sang sopir ingin menghindari pemuda tersebut. Sang pemuda selamat, sopir dan penumpang bis semuanya meninggal dunia.

Upaya ketiga dilakukan sang pemuda dengan mencari jurang lain. Dari jurang tersebut sang pemuda melompat sambil memejamkan mata. Begitu terbangun sang pemuda tersebut ternyata hanya terjatuh di atas sebidang kebun teh dan mengalami luka ringan. Sang pemuda diselamatkan oleh pemilik kebun teh yang juga seorang janda cantik.

Baca juga :  Kasad Tinjau Pembangunan Rumah Dinas Prajurit Divif 3 Kostrad

Sang janda merawat pemuda tersebut, setelah sembuh sang pemuda menikahi sang janda yang memang masih muda, kaya, dan cantik.

Setelah menikah, sang pemuda menikmati kebahagiaan yang luar biasa, punya istri cantik, muda, dan kaya raya. Saat itu, sang pemuda sudah melupakan niatnya untuk bunuh diri, apalagi masalah yang dihadapi di masa lalu, kini sudah tergantikan dengan kebahagiaan yang luar biasa. Tadinya ingin mati, kini sang pemuda takut mati.

Suatu malam sang pemuda tersebut bermimpi didatangi Malaikat pencabut nyawa, sang Malaikat berkata,"Besok, jam sembilan pagi, engkau akan mati."

Sang pemuda terkejut, terbangun dari tidurnya di atas sebuah tempat tidur yang mewah. Saking takutnya, sang pemuda berupaya meninggalkan rumah, untuk menghindari Malaikat pencabut nyawa. Saat itu, suasana di luar rumah sedang gelap, hujan deras disertai suara petir yang bergemuruh, walau demikian sang pemuda nekat meninggalkan rumah tanpa pamit lagi kepada istrinya.

Sang pemuda memacu kendaraannya dengan kencang, saat melintasi tikungan tajam tempat tiga tahun lalu sebuah bis terjun ke dalam jurang akibat ulahnya, sang pemuda makin takut, sebab saat itu persis jam sembilan.

Akibatnya, sang pemuda tidak dapat mengendalikan kendaraannya karena terlalu lama melihat jam tangannya. Ban mobilnya terselip dan terjatuh ke dalam jurang, sang pemuda tewas saat itu juga.

Oleh karena itu, mari kita syukuri hidup ini, kematian jangan dicari, tetapi juga tidak perlu takut mati. Kata Kyai dan guru- guru saya, "Berani hidup tak takut mati, Takut mati jangan hidup." Allah a'lam

Makassar, 6 Maret 2022

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Menag Soroti Dampak Perang dan Kerusakan Iklim di Pembukaan MQK Internasional

PEDOMANRAKYAT, WAJO - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar hari ini membuka Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional 2025 di...

Refleksi Hari Kelam: IMM INTI Jeneponto Gelar Aksi “Panggung Bebas”

PEDOMANRAKYAT, JENEPONTO – Bertepatan dengan peringatan rentetan peristiwa kelam pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang sering diistilahkan "September...

Kisah Inspiratif Atikah Zalfa: Wakili Sulsel Pada Lomba Bertutur tingkat Nasional

PEDOMANRAKYAT, LUTIM - Dari sudut Perumahan Pesona Bumi Batara guru di Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, tinggal seorang...

Udang Vaname Jadi Menu SPPG Bontoharu, Contoh Serapan Bahan Baku Lokal untuk MBG

PEDOMANRAKYAT, SELAYAR – Menu yang diterapkan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bontoharu yang dikelola Yayasan Assoong Kabajikang...