Bahkan beberapa gudang dan tempat penyimpanan toko-toko ritel dan kios yang menjual minyak goreng sudah dilakukan pemeriksaan untuk menghindari adanya penimbunan.
“Didaerah lain kita dengar ada oknum yang menimbun minyak goreng ini dan Alhamdulillah kita di Sinjai setelah kita cek dibeberapa gudang toko ritel, tidak ada kita temukan sehingga penyebab kelangkaan ini memang karena stok yang kurang atau terhambatnya distribusi,” jelasnya.
Berdasarkan laporan dari Disperindag, kata ASA, setiap toko yang menjual minyak goreng ini maksimal biasanya hanya mendapatkan stok 2 dos per minggu dari pihak distributor.
Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Perindag Provinsi Sulsel untuk meminta tambahan stok minyak goreng ke Sinjai, apalagi mendekati bulan suci ramadhan.
Selain itu, Bupati ASA juga berharap kepada pengusaha maupun pedagang dengan situasi ini untuk tidak mempermainkan harga minyak goreng di pasaran yang merugikan konsumen. (AaN)