Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin
Pembahasan tentang Rasulullah SAW, adalah pembahasan yang tidak pernah habis dan tuntas, makin kita mengkaji pribadi beliau, maka kecintaan dan kekaguman kita terhadap beliau makin besar.
Di antara secuil ceritera tentang Baginda Rasulullah SAW, adalah saat beliau memimpin masyarakat Madinah. Saat itu, masyarakat hidup dalam berkecukupan. Masyarakatnya sejahtera, sebaliknya sang pemimpin hidup pas-pasan atau boleh juga dikatakan kekurangan, kadang makan dan kadang tidak. Allahumma shaliy ala habiibyi sayyiddiy Muhammad SAW.
Suatu malam, Rasulullah SAW, sedang memimpin salat isya berjamaah, para sahabat yang menjadi makmun beliau dibuat cemas dan was-was akan kondisi Rasulullah SAW yang sepertinya sedang sakit. Indikasinya adalah, setiap beliau menggerakkan tubuh untuk rukuk, sujud dan melaksanakan seluruh gerakan shalat, para sahabat mendengar suara krek, seakan-akan tulang- tulang Rasulullah SAW, longgar semua.
Setelah salam, dzikir, dan berdoa, para sahabat menghampiri Rasulullah SAW. Umar yang dikenal pemberani bertanya kepada Rasulullah SAW, “Ya Rasulullah, apakah anda sakit?”
Dengan penuh senyum Rasulullah SAW menjawab,”Tidak. Aku sehat wal afiat.”
Umar melanjutkan, “Tapi ya Rasullah, kenapa setiap kali engkau menggerakkan badan saat salat, kami mendengar bunyi tulang-tulang anda, kami menduga sepertinya ada tulang anda yang patah.”