Kebiasaan almarhum bapak saya adalah, mengundang mereka ke rumah untuk bersilaturrahmi, biasanya pada malam terakhir Ramadan sebelum melaksanakan Salat Tasbih. Saat itu, sebagai penghormatan, saya menyebut nama mereka dengan gelar kyai. Tak disangka, almarhum ustadz Abdul Latif memukul lengan saya dan berkata, “Kalau Udin panggil saya dengan sebutan kyai, besok saya tidak injak rumah ini lagi.”
Ya Allah, betapa kagetnya saya mendengar kata beliau. Akhirnya saya mohon maaf dan berjanji untuk tidak menggulanginya lagi.
Kembali ke almarhum bapak saya, beliau menginterograsi saya dan bertanya banyak hal. Beliau hanya menjawab singkat, “Belajar baik- baik”. Subhanallah, pertanyaan yang saya ajukan begitu panjang, jawaban hanya diperintahkan untuk belajar baik-baik.
Apa yang diminta dan diwasiatkan oleh almarhum bapak saya, insyaAllah tetap saya laksanakan untuk mewujudkan harapan dan keinginan beliau.
Saat ini, saya membaca kata-kata Gibran, “Apabila kita bisa melepaskan diri dari ‘lembaga-lembaga’ keagamaan, kita akan bersatu dan menikmati persaudaraan.”
Ya Allah, mungkinkah almarhum bapak saya pernah mendapat kata-kata seperti ini? Allah a’lam.
Makassar, 10 Maret 2022