“Semangat para pendiri bangsa dalam menyusun dasar negara tidaklah mudah, terlebih ancaman ke depan yang dihadapi bangsa ini lebih kompleks. Persatuan dan kesatuan terus diuji termasuk ancaman internal,” ujar Kasad.
Karena itu, perlu adanya penguatan wawasan kebangsaan dalam menghadapi ancaman internal tersebut. Salah satunya dengan peran
mahasiswa terhadap masyarakat sebagai agen perubahan yang berwawasan kebangsaan.
Kasad berharap kepada mahasiswa merupakan garda terdepan agar bisa turut berperan aktif dalam menjaga nilai-nilai luhur Pancasila, sebagai pemersatu bangsa dan pengontrol sosial terhadap masyarakat.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengatakan, pihaknya mengapresiasi kuliah umum yang diberikan Kasad kepada mahasiswa Universitas Andalas (Unand) ketika melakukan kunjungan kerja di Padang.
“Kegiatan ini sejalan dengan fungsi pendidikan nasional membentuk karakter, watak generasi anak bangsa yang bermartabat, kuat dan tangguh serta berwawasan kebangsaan,” ujarnya.
Mahyeldi juga menjelaskan, provinsi dengan 19 kabupaten/kota itu tidak pernah terjadi konflik, bahkan klaimnya, dinyatakan sebagai provinsi yang zero konflik.
Turut hadir, Kakorsahli Kasad, Aspers Kasad, Pangdam I/BB, Gubernur Sumbar, Rektor Unand, Kapolda Sumbar, Danrem 032/WBR, Danlantamal II Teluk Bayur, Danlanud Sutan Syahrir Padang, Forkopimda Sumbar, para Civitas Akademik dan mahasiswa Unand. (*)