Penghargaan ini bukanlah suatu yg harus dibanggakan tetapi ini adalah merupakan pemantik untuk lebih konsen memajukan persyarikatan dari ranting hingga ke pusat, demi maju bersama antara PTM dan persyarikatan, kurang bijak ketika amal usaha maju dengan sangat cepat, tetapi bapak kandung dan ibu kandung PTM itu sendiri kedodoran, kata Dr Umar.
Inilah menjadi spirit bagi UMSI sehingga kolaborasi antara UMSI,dengan persyarikatan harus ditumbuhkembangkan dengan membangun dan memperkuat kelembagaan Muhammadiyah sampai ke tingkat akar rumput, tegas Doktor Administrasi Publik PPs-UNM ini.
Selain itu merlibatkan semua stakeholder di Muhammadiyah, termasuk ortom dan unit kegiatan mahasiswa dan prodi bersinergi melakukan sosialisasi dan pendekatan ke tingkat paling bawah, katanya.
Lewat berbagai strategi, mulai dari pendataan warga, pembentukan ranting, pemekaran cabang, pengajian rutin, Baitul Arqam, kajian sederhana dilakukan secara bergiliran pada cabang cabang dan ranting yang tersebar di wilayah Sinjai, tegasnya.
Kesuksesan UMSI meraih penghargaan ini tentu bisa dicapai sebagai hasil kerja dan upaya dilakukan secara massif oleh berbagai pihak melalui kordinasi berbagai civitas akademika kampus.
Kebijakan oleh rektor kemudian di implementasi Koordinator LPCR tingkat UMSI secara ekofficio dijalankan Ketua LP2M UMSI yakni Baharuddin S.Sos. S.Pdi. M.Si, dengan tetap berkoordinasi Wakil Rektor bidang AIK dan Lembaga AIK tingkat universitas.
Mereka yang bergerak secara operasional ke bawah adalah ketua prodi di dampingi ketua himpunan yang telah ditunjuk melalui SK Rektor UMSI, yang telah menjalakan tugas sesuai wilayah kerja masing masing, dengan tetap diawasi oleh koordintor LPCR Tingkat Universitas dan LPCR di tingkat PDM Sinjai. ***
