Di kampung saya, apabila ada orang yang bersifat terlalu penurut, selalu mengalah, hanya ingin menerima yang gampang-gampangnya dan kurang peduli terhadap persoalan di sekelilingnya, maka ia sering diidentikkan dengan Tedong Coko.
Tipikal manusia Tedong Coko banyak di sekitar kita. Di kantor, di pasar, di sekolah, di jalan raya, bahkan di masjid pun; tidak sedikit dijumpai manusia Tedong Coko. Sifat utama manusia Tedong Coko hanya satu, yaitu: Tennaulle Masussa (Bahasa Bugis; tidak ingin mengambil susah).
Saya senang menunggang di punggung Tedong Coko. Tapi, ditunggangi oleh sifat-sifat Tedong Coko, saya sangat pantang. Orang tua-tua di kampung mengutuk sifat seperti itu. Kata mereka, sifat yang demikian identik dengan perilaku masabodoh; menutup diri dari dinamika kehidupan sekitarnya. ***