[caption id="attachment_5791" align="alignnone" width="300"] KONDISI AIR. Kepala Pelaksana BPBD Soppeng, Shahrani S.IP menunjukkan kondisi air Sungai Walanae di tiga titik rawan banjir yang dilengkapi CCTV terpantau 24 jam di telepon seluler serta layar monitor ruang kerjanya ,Selasa 15 Maret 2022 .(pedomanrakyat co.id)[/caption]
PEDOMANRAKYAT.CO.ID.SOPPENG---Dalam upaya meningkatkan pemantauan serta mengantisipasi bencana alam banjir yang hampir setiap tahun melanda sejumlah wilayah Kabupaten Soppeng, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Soppeng pasang tiga camera Closed Circuit Television (CCTV) di tiga titik rawan banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Soppeng Shahrani S,IP ketika dikonfirmasi pedomanrakyat.co.id menyebutkan, ke tiga titik rawan banjir yang sudah dipasangi CCTV tersebut, di Jembatan Macanre poros Cabenge Kecamatan Lilirilau – Sengkang Wajo, ,di Desa Kebo serta di Pekka Saloe Desa Lompulle Kecamatan Ganra.
Saat beri penjelasan, Shahrani juga perlihatkan kondisi air Sungai Walanae di layar monitor di ruang kerjanya , selama 24 jam Shahrani juga memonitor di telepon selulernya.
Sebelum ada camera CCTV, bencana alam banjir yang biasa terjadi mendadak karena hujan di hulu Sungai Walanae dan sejumlah sungai kecil lainnya, info diketahui hanya menunggu laporan warga atau dari pemerintah setempat .
''Kalau beberapa tahun lalu, banjir yang melanda Soppeng sekitar Desember dan Januari,namun sekarang siklus banjir sulit diprediksi . Makanya , setelah ada kamera CCTV akan terpantau terus, begitu melihat pergerakan air mulai naik dan ketinggiannya diprediksi bakal menggenangi pemukiman warga dan sekitarnya, Tim Reaksi Cepat (TRC) langsung bergerak ke titik lokasi memberikan bantuan serta mengevakuasi warga yang dilanda bencana.
Shahrani menambahkan, TRC BPBD Soppeng berkekuatan 55 orang. Diantaranya 35 sudah mengikuti pelatihan khusus BASARNAS, menyusul 20 orang dan semuanya sudah terlatih.
Sementara itu, peralatan kebencanaan diakui masih terbatas dan setiap tahun tetap diusul untuk pengadaannya ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Setelah pengadaan tiga unit CCTV melalui APBD II Tahun 2021 senilai Rp.197 Juta termasuk server dan peralatan bio solar (tenaga surya). Untuk tahun 2022 diprogramkan semua atau 8 Kecamatan sudah dilengkapi CCTV termasuk wilayah langganan banjir di daerah Kecamatan Marioriawa dan Donri Donri.
BPBD juga sudah menjalin kerjasama Badan Meteorologi ,Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maros yang rutin setiap awal bulan mengirim prakiraan cuaca selama satu bulan ke depan serta prakiraan gempa dengan BMKG Gowa ,tambah Shahrani penuh keakraban . (ard)