Malaikat Ridwan bertanya, “Kenapa?.”
“Saya tidak tega melihat sahabat saya, dimasukkan ke dalam neraka. Biarkan saya bersama sahabat saya di neraka.”
Malaikat Ridwan terperanjat, sementara orang salih ini teguh untuk tidak masuk surga demi menemani sahabatnya di neraka. Tiba- tiba terdengar suara gaib, “Hai, malaikatku, sesungguhnya Aku sudah mengetahui apa yang tersembunyi di balik dada hamba-Ku yang saleh itu. Namun, agar jelas, tanyakan sendiri kepadanya, mengapa ia memilih neraka daripada surga.”
Malaikat Ridwan segera melaksanakan perintah tersebut dan bertanya, “Mengapa anda memilih neraka ketimbang surga?”.
Dengan penuh percaya diri, orang saleh tersebut berkata, “Saya tidak tega melihat sahabatku tersiksa, sementara saya hidup bahagia di sini. Biarlah saya merasakan apa yang dia rasakan.”
Betapa terkejutnya Malaikat Ridwan, lalu terdengar lagi suara gaib, “Wahai, hamba-Ku yang saleh, dengan segala kekurangan yang engkau miliki, engkau bersedia merasakan penderitaan yang dirasakan oleh sahabat mu. Padahal, sepanjang usiamu, engkau senantiasa beribadah kepada-Ku, menjauhi larangan-Ku. Bagaimana mungkin Aku memasukkan engkau ke dalam neraka? Oleh karena itu, Kuhadiahkan sahabatmu itu untukmu, ajaklah dia masuk surga bersamamu.”
Subhanallah, ceritera singkat ini setidaknya mengingatkan kita, adakah sahabat yang bersedia berkorban demi sahabatnya? Semuanya kembali kepada individu masing- masing. Allah A’lam
Makassar, 18 Maret 2022