Selain itu untuk menarik pengunjung ke Museum Balla Lompoa, pihaknya membangun Gedung Dekranasda dan Gedung Kesenian Gowa yang akan menjadi tempat aksesoris maupun penampilan budaya lokal.
“Di Gedung Dekranasda, kita akan menghimpun produk unggulan desa/kelurahan kemudian dijual sebagai merchandise dan dibelakangnya Kantor Dewan Kesenian Gowa serta ada panggung permanen yang akan menampilkan atraksi tarian khas Gowa sehingga orang akan datang dan terhibur,” jelas Adnan.
Kendati demikian, lanjut Adnan, kerusakan yang terjadi pada beberapa bagian akibat oknum yang tidak bertanggungjawab akan diperbaiki usai peresmian. Dia juga telah melaporkannya ke pihak berwajib.
“Yang terpenting setelah peresmian, kita tekankan ke Dinas PU perbaiki kembali yang telah dirusak orang tidak bertanggung jawab seperti beton, tegel, dan lainnya. Kami juga sudah laporkan di Polres Gowa mudah-mudahan cepat didapat orangnya dan berharap pelaku dihukum karena merusak situs sejarah, budaya, dan adat,” tegas Adnan.
Olehnya ia berharap melalui peresmian Kawasan Museum Balla Lompoa dan Istana Tamalate akanmendatangkan banyak pengunjung, baik dari Kabupaten Gowa, Sulsel, hingga luar Sulsel. (ksl).