Ia juga meminta organisasi perangkat daerah sampai tingkat kelurahan dan desa memantau warganya, termasuk dalam hal kelengkapan administrasi kependudukan.
“Ini jadi pelajaran, kita akan turunkan tim untuk melakukan evaluasi,” kata Andi Sudirman, Sabtu (19/3/2022).
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi Sulsel, Sukarniaty Kondolele menyampaikan, Dukcapil 24 kabupaten kota selalu melakukan jemput bola baik di rumah sakit, lapas, sekolah maupun titik-titik tempat tinggal penduduk rentan.
“Ada layanan jemput bola Dukcapil. Termasuk, jika ada permintaan urgen oleh keluarga, pasti yang bersangkutan akan direkam di tempat atau di rumah sakit,” sebutnya.
Berkaitan dengan kasus yang terjadi, Amiluddin sedang dirawat di rumah sakit dan akan dioperasi. Namun tidak punya BPJS sehingga bersama keluarga ke Dukcapil melakukan perekaman.
“Saya akan segera meminta seluruh kadis Dukcapil agar mengimbau seluruh masyarakat di daerahnya untuk selalu memperhatikan serta mengurus kelengkapan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil. Agar saat dibutuhkan, khususnya dalam mendapatkan pelayanan tidak terkendala,” ujarnya.
Adapun, jenazah almarhum diserahkan ke pihak keluarga untuk dibawa ke kampung halamannya di lingkungan Baran, Kelurahan Tana Jaya, Kecamatan Kajang, Bulukumba. Almarhum baru saja pulang merantau setelah lama bekerja di Malaysia.(*)