“Kami berharap semakin banyak petani yang dapat memanfaatkan perlindungan ini, sehingga mereka dapat lebih mendapatkan rasa aman saat menggarap sawah mereka, karena ada jaminan jika terjadi hal-hal yang menyebabkan gagal panen,” harap Syam Sukri.
Sementara Johan Tato Tandung bidang investasi dan pembiayaan Dinas Pertanian mewakili Kepala Dinas Pertanian Luwu Utara mengatakan, sebelumnya tahun lalu di wilayah Kecamatan Bone-Bone dan Sukamaju sudah di asuransikan tanaman padi petani.
Untuk itu dia menambahkan bahwa,” sektor pertanian cukup rentan dengan kondisi cuaca tertentu. Kondisi cuaca tersebut seperti perubahan iklim, cuaca ekstrem, bencana alam, hingga serangan organisme pengganggu tanaman dan hama,” sebut Johan Tato Tandung.
“Pemda Luwu Utara melalui Dinas Pertanian, sadar betul mengenai potensi yang dapat mengganggu produktivitas pertanian. Untuk itu, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani menyambut baik asuransi pertanian untuk memproteksi petani agar tak merugi ketika kondisi itu terjadi,” papar Johan Tato mewakili Kadis Pertanian.
Menurutnya, asuransi pertanian dibodang tanaman padi merupakan bagian dari mitigasi bencana yang akan membantu petani menjaga lahan sawahnya. Dengan asuransi pula, petani akan mendapatkan proteksi lahan akibat mengalami kegagalan panen.
” Sementara Koordinator BPP Sabbang Selatan Jusmir Latif mengatakan bahwa, asuransi akan mem-backup petani padi dengan klaim jaminan yang dicairkan ketika petani mengalami gagal panen akibat kondisi-kondisi tertentu sesuai prosedur yang berlaku. Asuransi dari PT Jasindo akan mengeluarkan premi sebesar Rp6 juta per hektar (ha) bila gagal panen,” tandas Jusmir.
Untuk diketahui hadir dalam sosialisasi tersebut yakni, Komang Adi Putra koordinator PTHT Dinas Pertanian Lywu Utara, para PPL se Kecamatan Sabbang Selatan dan Penyuluh Tenaga Harian Lepas (THL) dan pengurus Kelompok Tani (Poktan) se Kecamatan Sabbang Selatan, kecuali Desa yang tidak ada lahan sawahnya seperti Desa Batu Alang dan Desa Bone Subur.(yustus)