Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar
Seringkali pengguna jalan di kota besar digelisahkan oleh etika para penggiring rombongan pengantar jenazah yang kadang bertindak ugal-ugalan.
Akibat tindakan tersebut, MUI Sulawesi Selatan Sel merilis maklumat Nomor: B-117/DP.P.XXI/XI 2021 tentang ajakan pengantar jenazah memperhatikan etika, agar cara mereka mengiringi jenazah tidak meresahkan warga.
Sesungguhnya, tanpa menghalau atau menghalangi pengguna jalan, mereka akan diberi jalan agar dapat melewati jalan yang akan dilalui dengan tenang dan damai. Menghormati penggiring jenazah merupakan suatu sikap manusiawi yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Suatu ketika Rasulullah SAW sedang duduk di depan masjid bersama beberapa orang sahabat beliau. Dari kejauhan, nampak rombongan pengantar jenazah sedang mengiringi jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.
Ketika jenazah mendekat, Rasulullah SAW berdiri bersama para sahabat untuk memberi penghormatan kepada manusia yang sedang berangkat menuju kesirnaan raganya dan keabadian akhirat dengan segala misterinya.
Saat penggiring jenazah makin dekat dengan tempat berdirinya Rasulullah SAW bersama para sahabat, tanpa komando dan aba-aba beberapa sahabat duduk kembali setelah mengetahui, kalau yang meninggal bukanlah orang Islam.